Jakarta, teckknow.com – Ketika Amazon pertama kali mengumumkan New World, banyak yang skeptis. Perusahaan e-commerce raksasa itu dikenal karena logistik, bukan game design. Namun, pada tahun 2021, Amazon Games akhirnya meluncurkan proyek besar ini — sebuah MMO ambisius dengan latar dunia fantasi kolonial yang luas bernama Aeternum.
Bayangkan dunia yang dipenuhi reruntuhan peradaban kuno, sihir misterius, dan pertempuran antar faksi. Itulah yang dijanjikan New World. Pemain tidak hanya ditugaskan untuk membunuh monster, tapi juga membangun ekonomi, menguasai wilayah, dan bertarung demi kekuasaan dalam peperangan 100 vs 100 pemain.
Namun seperti kisah kolonialis itu sendiri, perjalanan New World tidak selalu mulus. Server penuh, bug, dan nerf besar sempat membuat pemain frustrasi. Tapi satu hal yang pasti — New World membuktikan bahwa Amazon serius ingin menguasai dunia game, bukan sekadar menonton dari pinggir arena digital.
Dunia Aeternum: Surga yang Terkutuk dan Menawan

Dunia dalam New World disebut Aeternum, sebuah pulau abadi yang konon diberkahi — atau dikutuk — oleh kekuatan supranatural bernama Azoth. Elemen ini menjadi sumber kehidupan dan juga kehancuran di dunia tersebut.
Begitu pemain menginjakkan kaki di pantai Aeternum, mereka disambut bukan dengan sambutan hangat, tapi oleh reruntuhan, mayat hidup, dan keindahan alam yang menipu. Gunung menjulang, hutan kabut, dan reruntuhan batu dengan cahaya biru yang memancar dari tanah membuat suasana dunia ini terasa seperti antara surga dan neraka.
Yang menarik, New World tidak sekadar mengandalkan cerita linear. Pemain bebas menjelajahi, membangun markas, mengumpulkan sumber daya, atau sekadar berburu. Dunia terasa hidup — burung beterbangan, pohon tumbang secara dinamis, dan ekosistem bisa berubah tergantung aktivitas pemain.
Seorang pemain veteran di komunitas Reddit pernah menulis:
“Saya tidak hanya bermain game ini, saya hidup di dalamnya. Setiap kali saya menebang pohon, saya merasa benar-benar menaklukkan alam.”
Dan itu memang daya tarik utama New World: dunia yang merespons setiap tindakanmu.
Sistem Gameplay: Dari Pedang ke Perekonomian
Salah satu daya tarik utama New World adalah kebebasan progresi. Tidak ada sistem kelas yang kaku seperti pada MMO klasik. Pemain bisa menjadi apa pun — petarung jarak dekat, pemanah, penyihir, atau bahkan tukang masak profesional — tergantung pada senjata dan keahlian yang mereka latih.
Setiap senjata memiliki skill tree unik. Misalnya, pedang menawarkan gaya bertarung cepat dengan parry, sementara tombak memberikan jangkauan luas dan kemampuan mengontrol lawan. Bagi yang menyukai sihir, staf api atau kehidupan bisa menjadi senjata mematikan sekaligus penyembuh andalan.
Tapi bukan hanya soal pertempuran. New World juga menonjol dalam hal crafting dan ekonomi pemain. Hampir semua barang di pasar dibuat oleh pemain sendiri — dari peralatan baja, ramuan penyembuh, hingga furnitur rumah. Sistem ini menciptakan ekosistem ekonomi yang realistis, di mana harga naik-turun tergantung pasokan dan permintaan.
Salah satu kisah menarik datang dari seorang pemain bernama Adit di komunitas lokal:
“Saya tidak pernah ikut perang. Saya hanya membuat senjata dan menjualnya. Tapi ironisnya, orang-orang bertarung dengan pedang yang saya tempa.”
Di sini, kekuatan bukan hanya soal otot atau strategi, tapi juga pengaruh ekonomi. Pemain pandai dagang bisa menjadi legenda tanpa mengayunkan pedang sekalipun.
Pertempuran dan Politik: Dunia di Bawah Faksi
Selain eksplorasi dan crafting, New World terkenal dengan sistem faksi dan peperangan besar-besaran. Ada tiga faksi besar: Marauders, Syndicate, dan Covenant. Pemain harus memilih salah satu dan berjuang bersama mereka untuk merebut wilayah di Aeternum.
Setiap wilayah yang dikuasai memberikan keuntungan ekonomi — seperti pajak perdagangan dan kontrol sumber daya. Akibatnya, dunia New World menjadi medan politik yang panas. Guild (disebut companies) saling bersaing, bersekutu, bahkan mengkhianati demi dominasi.
Peperangan besar dalam New World bisa menampung hingga 100 pemain dalam satu sesi — 50 lawan 50. Bayangkan bentrokan raksasa di depan kastil, panah beterbangan, sihir meledak di udara, dan pemain berteriak melalui voice chat untuk menyerbu gerbang terakhir.
Namun, kemenangan tidak hanya ditentukan oleh kekuatan pasukan. Diplomasi dan manajemen waktu juga berperan. Banyak guild besar yang bangkrut bukan karena kalah perang, tapi karena gagal mengatur pajak dan perdagangan internal.
Beberapa pemain menyebut sistem ini sebagai “miniatur dunia nyata”, di mana politik, ekonomi, dan kekuasaan saling terkait erat.
Evolusi dan Harapan: Dari Awal Kacau ke Kebangkitan Baru
Tidak bisa dipungkiri, awal perjalanan New World penuh gejolak. Server overload, duplication bug, dan exploit ekonomi sempat menghantam reputasi game ini. Banyak pemain meninggalkan game setelah beberapa minggu perilisan.
Namun, seperti pepatah “yang kuat bertahan,” Amazon Games tidak menyerah. Mereka terus memperbarui sistem, menyeimbangkan kelas, menambahkan konten baru, dan mendengarkan komunitas. Tahun 2023 menjadi titik balik besar ketika ekspansi “Rise of the Angry Earth” dirilis, memperkenalkan area baru, hewan tunggangan, dan sistem senjata tambahan.
Kini, New World telah berubah menjadi MMO matang dengan komunitas solid. Banyak pemain lama yang kembali, dan pemain baru menemukan game ini lebih seimbang, kaya konten, dan ramah pemula.
Salah satu pengulas game di media teknologi lokal bahkan menulis:
“New World adalah bukti bahwa game yang hampir gagal bisa bangkit, asalkan developer mau mendengar dan beradaptasi.”
Dan itu benar adanya. Di balik segala kesulitannya, New World kini berdiri sebagai simbol ketekunan industri game modern — di mana pembaruan, umpan balik, dan komunitas menjadi pondasi utama kesuksesan.
Kesimpulan: Dunia yang Terus Berevolusi
New World bukan sekadar game MMO; ia adalah eksperimen sosial dalam bentuk digital. Dunia Aeternum mengajarkan pemain tentang strategi, kesabaran, dan kerja sama. Dari sistem ekonomi realistis hingga politik antar faksi yang kompleks, semuanya menggambarkan miniatur kehidupan nyata — di mana kekuatan sejati tidak selalu datang dari pedang, tapi dari visi dan pengaruh.
Kini, New World terus berkembang. Dengan update rutin, event musiman, dan dukungan kuat dari komunitas, masa depannya terlihat lebih cerah.
Bagi mereka yang mencari tantangan, eksplorasi, dan rasa pencapaian dalam dunia virtual yang hidup, New World adalah tempat di mana setiap langkah memiliki makna. Dunia baru ini mungkin keras, tapi seperti kehidupan sendiri — justru di sanalah letak keindahannya.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel Dari: Menelusuri Dunia TERA Online: MMORPG yang Pernah Mengubah Standar Dunia Game Fantasi