Jakarta, teckknow.com – Ketika membicarakan game fighting modern, ada satu judul yang selalu muncul di antara pecinta gim kompetitif: Guilty Gear Strive. Game besutan Arc System Works ini bukan hanya sekadar entri terbaru dari franchise Guilty Gear yang sudah berjalan lebih dari dua dekade. Strive adalah bentuk evolusi, sebuah titik penting yang menandai perubahan besar dalam cara game fighting dirancang, disajikan, dan dimainkan, baik oleh pemain kasual maupun kompetitif.
Guilty Gear Strive dirilis pada 2021 dan langsung menggemparkan komunitas. Media game besar di Indonesia pun menyoroti bagaimana game ini menyederhanakan sistem lama yang terkenal kompleks, tanpa menghilangkan identitas musikal dan artistik yang menjadi ciri khas franchise. Bahkan banyak pemain menganggap Strive sebagai “gerbang masuk terbaik” ke dunia Guilty Gear yang sebelumnya terkenal sangat teknikal.
Saya masih ingat ketika pertama kali mencoba game ini saat liputan khusus event gaming internasional. Salah satu staf developer berkata, “Kami ingin membuat game fighting yang indah dilihat, padat dimainkan, tapi tetap mudah dipelajari.” Kalimat itu awalnya terdengar ambisius, namun setelah memainkannya beberapa jam, saya sadar: mereka benar-benar berhasil.
Artikel ini akan membawa Anda menyelami sejarah, gameplay, karakter, gaya seni, hingga pengaruh besar Guilty Gear Strive terhadap dunia fighting game masa kini—dengan gaya naratif yang lebih hidup, personal, dan informatif.
Sejarah Singkat Guilty Gear: Dari 2D Anarki hingga Revolusi Strive

Franchise Guilty Gear pertama kali hadir pada 1998, dikembangkan oleh Daisuke Ishiwatari—sosok legendaris yang bukan hanya menjadi sutradara, tetapi juga komposer musik, desainer karakter, sekaligus ilustrator. Identitas musik-metal, visual anime tajam, dan gameplay agresif menjadi DNA seri ini.
Namun sebelum Strive hadir, Guilty Gear dikenal sebagai game dengan sistem:
-
eksekusi tinggi,
-
kombo kompleks,
-
mekanik defensif yang teknikal,
-
dan pace permainan yang sangat cepat.
Bagi pendatang baru, series ini sering dianggap “terlalu sulit”. Kehadiran Strive adalah langkah berani ArcSys untuk membuat formula baru yang lebih ramah pemula, tapi tetap menyenangkan bagi veteran.
Anekdot dari Liputan Game
Dalam wawancara yang pernah saya lakukan, salah satu caster esports berkata,
“Guilty Gear Strive bukan hanya game baru, tapi versi yang benar-benar ingin mengajak lebih banyak orang mencicipi apa yang membuat franchise ini istimewa.”
Strive bukan sekadar update. Ini adalah reimajinasi total.
Visual dan Presentasi: Gaya Anime yang Berubah Menjadi Seni Bergerak
Hal pertama yang langsung mencuri perhatian siapa pun yang membuka Guilty Gear Strive adalah visualnya.
a. Teknologi 2.5D yang Revolusioner
Strive menggunakan teknik animasi 2.5D yang membuat karakter terlihat seperti gambar anime, namun bergerak dengan kedalaman dan detail setara film.
Pujian demi pujian datang dari berbagai media Indonesia saat rilis:
-
cutscene halus,
-
efek serangan meledak-ledak,
-
dan transisi kamera yang dramatis.
Semua ini menghadirkan pengalaman bermain yang terasa seperti menonton anime high budget.
b. Art Direction yang Konsisten
Setiap karakter memiliki gaya visual ekstrem namun harmonis:
-
Sol Badguy dengan coat merah ikoniknya,
-
Ky Kiske yang tampak lebih dewasa dan karismatik,
-
Nagoriyuki dengan desain samurai-cyber raksasa,
-
Gio yang penuh energi dan modern.
Strive tidak hanya cantik—ia artistik.
Gameplay Guilty Gear Strive: Sederhana di Permukaan, Dalam di Inti
Inilah bagian terpenting: gameplay.
Kata kunci Guilty Gear Strive melekat pada sistem pertarungan dinamis yang memadukan kesederhanaan dan kedalaman.
a. Penyederhanaan Mekanik Lama
Seri Guilty Gear dikenal kompleks. Namun Strive menyederhanakan:
-
input motion kombo,
-
sistem Roman Cancel,
-
damage output lebih besar,
-
comba lebih pendek namun lebih strategis.
Hasilnya? Lebih mudah dipahami, tapi tetap intens.
b. Roman Cancel (RC) Versi Strive
Mekanik paling unik di Guilty Gear.
Ada 4 jenis RC:
-
Red RC: ofensif
-
Blue RC: defensif
-
Purple RC: kontrol kombo
-
Yellow RC: breaker
Setiap jenis membuka strategi berbeda—dan inilah yang membuat Strive tetap kompetitif.
c. Tension Meter
Bar energi yang mengatur special move. Cara cepat mengisinya: terus menyerang.
ArcSys ingin pemain bergerak agresif, bukan pasif.
d. Wall Break System
Fitur baru Strive yang memecahkan dinding arena.
Setelah break:
-
damage reset,
-
kondisi berubah ke neutral,
-
dan cinematic meledak cantik di layar.
Mekanisme ini membuat pacing pertandingan lebih variatif dan menarik untuk ditonton.
e. Netcode Rollback Terbaik
Strive adalah game fighting dengan rollback netcode terbaik di dunia saat perilisan.
Bahkan banyak media Indonesia menyebutnya sebagai “standar baru online gaming”.
Karakter Guilty Gear Strive: Kekuatan, Estetika, dan Kepribadian yang Melekat
Strive menghadirkan roster karakter yang kuat, masing-masing dengan gaya bertarung unik:
1. Sol Badguy
Ikon franchise.
Gaya bertarung agresif dengan fire punch dan serangan jarak dekat mematikan.
2. Ky Kiske
Rival Sol.
Pendekatan seimbang dengan petir sebagai elemen.
3. May
Loli bersenjata anchor raksasa dengan damage absurd.
4. Potemkin
Grappler raksasa.
Serangan lambat tapi mematikan.
5. Chipp Zanuff
Ninja cepat, lincah, namun rapuh.
6. Nagoriyuki
Samurai vampir.
Desainnya mendapatkan banyak pujian global.
7. Giovanna
Salah satu fan-favorite.
Stylish, cepat, modern, dan sangat cocok bagi pemain baru.
Setiap karakter memiliki kombinasi unik antara estetika dan sistem bermain.
Anekdot Kecil
Seorang pemain kompetitif Indonesia pernah mengatakan bahwa “memilih karakter di Strive seperti memilih kepribadian”.
Lucu tapi benar—game ini punya banyak karakter memorable.
Musik: Jantung dan Jiwa Guilty Gear Strive
Guilty Gear tidak bisa dilepaskan dari musiknya.
Seri ini dikenal dengan rock-metal yang menggelegar, dan Strive meneruskan tradisi itu.
Daisuke Ishiwatari kembali menjadi komposer utama.
Beberapa soundtrack ikonik:
-
Smell of the Game – theme utama Strive
-
Armor–Clad Faith (Ky Kiske)
-
Love the Subhuman Self (Millia Rage)
-
Hellfire (Sol Badguy)
Lirik-liriknya kuat, metaforis, dan sering menggambarkan inner conflict karakter.
Tidak sedikit gamer yang memainkan Strive hanya untuk mendengarkan musiknya.
Mode Permainan: Dari Casual hingga Kompetitif Global
a. Story Mode
Strive menggunakan format seperti film panjang tanpa interaksi gameplay.
Walau unik, banyak penggemar lama menganggapnya sebagai pengalaman sinematik yang memuaskan.
b. Arcade Mode
Mengikuti perjalanan karakter dengan cutscene pendek.
c. Online Lobby
Dengan avatar kecil yang bisa berjalan, naik lift, atau memukul lawan untuk memulai pertarungan.
d. Training dan Tutorial
Salah satu tutorial paling lengkap dalam game fighting modern:
-
fitur frame data
-
latihan kombo
-
skenario situasional
Dampak Guilty Gear Strive di Dunia Game Fighting Modern
Strive memiliki pengaruh besar:
1. Menetapkan Standar Baru Rollback Netcode
Game fighting lain mulai mengikuti jejaknya.
2. Meningkatkan Popularitas Fighting Game
Banyak pemain baru yang bergabung karena Strive mudah dipelajari.
3. Kompetisi Esports
Strive menjadi salah satu game utama dalam:
-
EVO
-
CEO
-
Combo Breaker
4. Mendorong Penyederhanaan Sistem Fighting Game
Beberapa media Indonesia menulis bahwa Strive membuka pintu bagi pemain baru tanpa mengorbankan kedalaman.
Kesimpulan: Guilty Gear Strive Adalah Titik Balik Game Fighting Abad Ini
Guilty Gear Strive lebih dari sekadar game fighting terbaru.
Ia adalah titik balik—penggabungan sempurna antara:
-
seni,
-
musik metal,
-
inovasi mekanik,
-
dan kemudahan akses bagi pemain baru.
Strive berhasil menciptakan pengalaman yang indah secara visual, intens dari sisi gameplay, dan memuaskan bagi para penggemar kompetitif.
Kata kunci Guilty Gear Strive kini identik dengan kualitas, keberanian bereksperimen, dan bukti bahwa game fighting bisa berkembang tanpa kehilangan identitasnya.
Dan untuk banyak orang, Strive bukan hanya game—melainkan perayaan seni bertarung dalam bentuk paling modern.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel Dari: PowerWash Simulator: Mengapa Game Membersihkan Ini Jadi Favorit Banyak Pemain di Era Serba Penat