Jakarta, teckknow.com – Ada yang menarik ketika para gamer sepak bola digital di seluruh dunia menyambut perilisan eFootball 2023. Game besutan Konami ini seakan menjawab pertanyaan besar: apakah game sepak bola online masih bisa relevan di era persaingan dengan grafis tinggi dan gameplay kompetitif?
Jawabannya: iya, bahkan lebih dari itu. Meski sempat dihujani kritik di versi awalnya (eFootball 2022), Konami seperti belajar cepat. eFootball 2023 hadir dengan pembaruan besar di sisi gameplay, visual, hingga sistem manajemen tim. Artikel ini akan membawa Anda menyusuri sisi naratif perkembangan eFootball 2023, dengan analisis mendalam dan cerita nyata dari pengalaman gamer.
Dari PES ke eFootball: Transformasi yang Tak Mudah
Bagi gamer veteran, nama Pro Evolution Soccer (PES) punya tempat spesial. Dari rental PS2 hingga turnamen kampung, PES adalah bagian nostalgia. Namun, pada 2021 Konami membuat langkah besar: mengganti PES dengan eFootball dan menjadikannya game gratis (free-to-play).
Sayangnya, eFootball 2022 justru dianggap gagal. Banyak pemain mengeluhkan bug grafis, kontrol kaku, hingga server yang tak stabil. Bahkan sempat viral tangkapan layar wajah pemain yang terlihat aneh.
Namun, eFootball 2023 hadir sebagai bentuk “redeem” dari Konami. Seperti pepatah, jatuh sekali bukan berarti gagal selamanya. Dengan memperbaiki berbagai kekurangan, mereka mencoba meyakinkan komunitas bahwa eFootball masih bisa jadi rival serius FIFA (sekarang EA Sports FC).
Gameplay Lebih Realistis: Dari Sentuhan Bola hingga Gaya Taktik
Perubahan paling terasa di eFootball 2023 ada pada gameplay. Kontrol bola kini lebih responsif, gerakan pemain lebih halus, dan AI lawan tampil lebih cerdas.
Beberapa peningkatan yang patut disorot:
-
Ball Control Lebih Detail: Sentuhan pertama lebih berpengaruh pada arah serangan. Pemain teknis seperti Messi terasa benar-benar beda dibanding pemain biasa.
-
Dribbling dan Duel Fisik: Perbedaan body balance lebih terasa. Pemain tinggi besar bisa menahan bola lebih kuat, sementara pemain gesit lebih lincah.
-
Strategi Tim Dinamis: Manajer punya lebih banyak opsi taktik. Formasi bisa berubah otomatis sesuai fase bertahan dan menyerang.
Contoh nyata datang dari komunitas gamer di Jakarta. Seorang pemain bernama Fajar mengaku sempat frustrasi di versi sebelumnya karena gameplay terasa kaku. Namun di eFootball 2023, ia merasa lebih bebas bereksperimen dengan kombinasi formasi 4-3-3 atau 3-5-2, tergantung lawan yang dihadapi.
Mode Permainan: Lebih dari Sekadar Kick-Off
Banyak yang mengira eFootball hanya soal pertandingan biasa. Faktanya, eFootball 2023 membawa mode permainan lebih kaya.
-
Dream Team Mode
Inilah pusat keseruan eFootball 2023. Pemain bisa membangun tim impian dari berbagai legenda dan bintang modern. Ada kombinasi menarik seperti Ronaldinho bermain bersama Mbappe, atau Beckham mendukung Haaland. -
Event Mingguan
Konami rutin menggelar event dengan hadiah menarik, mulai dari coin hingga pemain spesial. Ini membuat pemain terdorong untuk terus login. -
Online Match & eFootball League
Kompetisi daring jadi lebih stabil. Server lebih baik dibanding versi sebelumnya, sehingga pemain bisa menikmati pertandingan tanpa gangguan delay besar.
Anekdot menarik muncul dari turnamen komunitas di Bandung, di mana seorang gamer menggunakan kombinasi trio Neymar, Salah, dan Lewandowski di Dream Team Mode. Hasilnya? Serangan cepatnya sukses menyingkirkan lawan dengan skor telak 5-1.
Grafis dan Animasi: Belum Sempurna, Tapi Jauh Lebih Baik
Konami memang belum bisa menyamai detail visual EA Sports FC, tapi eFootball 2023 tampil jauh lebih baik dibanding pendahulunya. Tekstur wajah pemain kini lebih realistis, pergerakan kamera lebih sinematis, dan animasi selebrasi terasa hidup.
Ada momen unik saat seorang pemain mencetak gol di eFootball 2023 menggunakan Cristiano Ronaldo. Selebrasi “Siuuu” terasa begitu mirip dengan aslinya, membuat gamer yang menonton di kafe esports sontak bersorak. Meski terdengar sepele, detail semacam ini meningkatkan imersi permainan.
Namun, tidak bisa dipungkiri masih ada kekurangan. Beberapa wajah pemain cadangan belum mendapat perhatian penuh, dan detail stadion terasa repetitif. Tapi secara keseluruhan, grafis eFootball 2023 bisa dibilang cukup memuaskan untuk game free-to-play.
Sistem Ekonomi Game: Antara Gratis dan Mikrotransaksi
Sejak menjadi free-to-play, eFootball mengandalkan microtransaction. Pemain bisa membeli coin untuk mendapatkan pemain spesial atau manajer dengan skill unik.
Bagi sebagian orang, ini terasa seperti “pay-to-win”. Tapi Konami cukup cerdas dengan tetap memberi kesempatan pemain gratisan untuk bersaing lewat event, login bonus, dan hadiah rutin.
Misalnya, ada event spesial yang memberi kesempatan pemain mendapatkan Kylian Mbappe secara gratis jika berhasil menyelesaikan misi. Hal ini membuat pemain non-bayar tetap punya motivasi untuk bermain.
Di sisi lain, gamer yang rela mengeluarkan uang bisa lebih cepat membangun tim super. Sebuah kisah nyata datang dari komunitas gamer online, di mana seorang pemain rela menghabiskan Rp3 juta hanya untuk mendapatkan trio legenda: Maradona, Ronaldinho, dan Cafu.
Komunitas dan Esports: eFootball 2023 Jadi Panggung Baru
Meski sempat diremehkan, eFootball 2023 kini mulai dilirik dunia esports. Turnamen skala internasional hingga nasional mulai bermunculan, dengan hadiah besar yang memikat gamer kompetitif.
Di Indonesia, beberapa kafe game mulai rutin menggelar turnamen kecil eFootball 2023, menggantikan PES lama. Fenomena ini mengingatkan pada era keemasan PES 2013 yang dulu selalu jadi magnet di rental PS.
Komunitas juga aktif di media sosial, berbagi tips taktik, ulasan pemain, hingga momen gol spektakuler. Satu video viral di TikTok memperlihatkan seorang gamer mencetak gol salto menggunakan Ibrahimovic, dengan caption “eFootball is back, guys!”.
Perbandingan eFootball 2023 vs EA Sports FC
Pertanyaan klasik: lebih baik mana, eFootball 2023 atau EA Sports FC (dulu FIFA)?
-
Harga: eFootball gratis, EA Sports FC berbayar penuh.
-
Grafis: EA lebih unggul, tapi eFootball sudah cukup memadai.
-
Gameplay: eFootball menawarkan sentuhan berbeda, lebih taktis, meski EA unggul dalam keluwesan animasi.
-
Mode Game: EA punya variasi lebih banyak, tapi eFootball unggul dalam keringkasan Dream Team.
Seorang jurnalis game Indonesia menyebut, “eFootball 2023 ibarat underdog yang mulai menemukan ritmenya. Mungkin belum sempurna, tapi jelas layak dicoba.”
Masa Depan eFootball
Konami tampaknya serius menjadikan eFootball sebagai proyek jangka panjang. Mereka rutin merilis update bulanan dengan perbaikan bug dan penambahan konten. Bahkan, roadmap 2023–2024 menjanjikan lebih banyak liga resmi dan mode kompetitif baru.
Bisa jadi, beberapa tahun ke depan, eFootball 2023 (atau versi lanjutannya) benar-benar bisa menjadi pesaing utama EA Sports FC. Dengan strategi free-to-play, Konami punya peluang menjaring lebih banyak pemain kasual yang enggan membeli game mahal.
Kesimpulan
eFootball 2023 adalah bukti bahwa kegagalan bisa menjadi batu loncatan menuju kesuksesan. Meski lahir dari kritik pedas, Konami berhasil menghadirkan game sepak bola digital yang semakin realistis, kompetitif, dan menghibur.
Bagi gamer, ini bukan sekadar tentang menang atau kalah, tapi juga soal menikmati proses membangun tim, merasakan atmosfer stadion virtual, dan berbagi momen spektakuler bersama komunitas.
Apakah eFootball 2023 sempurna? Tentu tidak. Tapi jelas, game ini sudah jauh melampaui ekspektasi banyak orang, dan semakin membuktikan bahwa sepak bola digital masih punya masa depan cerah.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel Dari: Animal Crossing: New Horizons Dunia Virtual Kehangatan Nyata