Until Then: Perjalanan Emosional di Balik Puzzle yang Memikat

Until Then

Buat kamu yang belum tahu, Until Then adalah game puzzle naratif buatan studio indie. Game ini berkisah tentang seorang pemuda bernama Akira, yang harus menghadapi konflik keluarga, kenangan masa lalu, dan keputusan sulit. Di sepanjang perjalanan, kamu bakal memecahkan puzzle sambil menggali cerita yang penuh makna.

Yang bikin game ini unik adalah bagaimana cerita dan gameplay-nya saling berkaitan. Puzzle di dalamnya nggak cuma ada buat bikin kamu sibuk, tapi juga punya makna dalam cerita. Misalnya, ada puzzle tentang foto keluarga yang rusak, dan ketika kamu berhasil menyusunnya, kamu akan mendapatkan kilasan memori yang bikin penasaran.

Pengalaman Pribadi Saat Bermain

Aku masih ingat betapa frustrasinya saat pertama kali menghadapi salah satu puzzle yang terlihat sederhana, tapi ternyata rumit banget! Ada satu momen di mana aku harus menyusun potongan pesan yang terpecah belah. Awalnya, aku pikir ini cuma soal urutan huruf, tapi ternyata pesannya punya makna mendalam tentang hubungan Akira dan keluarganya.

Tapi tahu nggak? Justru di situlah keindahan Until Then. Game ini bikin aku merasa terhubung secara emosional dengan karakter. Ada satu dialog Akira yang terus terngiang: “Kadang, untuk memahami seseorang, kita harus memahami luka mereka.” Wah, rasanya kayak ditampar, deh. 😅

Tips Bermain Until Then

Kalau kamu baru mulai main, ada beberapa tips biar nggak frustrasi (karena percaya deh, beberapa puzzle-nya lumayan bikin kepala pusing):

  1. Jangan Terburu-buru: Puzzle di Until Then sering kali membutuhkan perhatian pada detail kecil. Kalau mentok, coba lihat sekeliling lagi. Kadang ada petunjuk tersembunyi yang luput dari perhatian.
  2. Dengarkan Musik dan Dialog: Soundtrack game ini nggak cuma indah, tapi juga sering memberikan petunjuk. Ada satu puzzle yang petunjuknya terkandung dalam lirik lagu. Jadi, pasang headset dan fokus, ya!
  3. Gunakan Logika dan Emosi: Kedengarannya aneh, tapi puzzle di game ini sering kali mencerminkan emosi karakter. Coba pikirkan apa yang sedang dirasakan Akira, dan itu bisa membantu kamu menyelesaikan tantangan.
  4. Jangan Takut Mencoba: Kalau stuck, nggak ada salahnya coba berbagai pendekatan. Kadang, solusi paling sederhana justru jadi kunci.

Emosi dan Pesan di Balik Cerita

Satu hal yang benar-benar aku suka dari Until Then adalah bagaimana game ini membuat pemain merasa terlibat secara emosional. Bukan cuma soal menyelesaikan puzzle atau mengikuti cerita, tapi game ini seperti memaksa kita untuk merenung. Ada satu adegan yang sangat menyentuh ketika Akira akhirnya menghadapi ayahnya untuk pertama kali setelah bertahun-tahun berpisah. Dialog mereka terasa begitu nyata, penuh emosi, dan bikin aku teringat konflik pribadi yang pernah aku alami dengan keluarga. Kadang, game ini seperti mengingatkan kita bahwa memaafkan itu nggak mudah, tapi penting.

Setiap langkah dalam game ini juga seperti mengajak kita menilai ulang hubungan kita dengan orang-orang di sekitar. Ada momen ketika Akira harus memilih untuk mengingat atau melupakan kenangan tertentu, dan ini benar-benar bikin aku mikir: kalau aku berada di posisinya, apa yang akan aku lakukan? Keputusan kecil seperti itu membuat aku merasa sangat terhubung dengan karakter dan dunia di dalam game ini. Itulah yang menurutku membuat Until Then terasa begitu hidup—pilihan yang kita buat bukan cuma memengaruhi cerita, tapi juga membuat kita mempertanyakan diri sendiri.

Rekomendasi untuk Pemain Baru

Kalau kamu tipe pemain yang suka main bareng teman atau diskusi soal cerita game, Until Then bisa jadi pengalaman yang lebih seru kalau dibahas bersama. Banyak momen dalam game ini yang terasa seperti teka-teki emosional, dan kadang mendengar perspektif orang lain bisa membantu memahami cerita lebih dalam. Bahkan, aku pernah diskusi panjang dengan seorang teman tentang salah satu adegan flashback Akira, dan kami punya interpretasi yang berbeda. Rasanya seperti membaca novel yang kompleks, di mana tiap orang bisa punya pandangan unik.

Dan satu lagi, jangan terlalu terpaku pada progres cepat. Nikmati tiap adegan, dengarkan detail kecil dalam dialog, dan perhatikan lingkungan sekitar. Game ini seperti karya seni yang memuat banyak simbolisme, jadi jangan buru-buru menyelesaikannya. Kadang, hal-hal yang paling menarik justru ditemukan ketika kita meluangkan waktu untuk benar-benar tenggelam dalam dunianya.

Apa yang Membuat Until Then Berbeda?

Menurutku, salah satu hal yang bikin Until Then istimewa adalah bagaimana game ini mengajak kita merenungkan kehidupan. Di tengah asyiknya memecahkan puzzle, aku sering kepikiran tentang hubungan keluarga dan pentingnya memaafkan. Narasinya nggak cuma menyentuh, tapi juga relevan banget, terutama buat kita yang mungkin pernah merasakan konflik serupa.

Selain itu, visual dan musiknya benar-benar juara. Tiap adegan seperti lukisan, dengan warna-warna yang mencerminkan suasana hati karakter. Ditambah lagi, soundtrack-nya bikin emosi makin terasa. Ada saat di mana aku hampir nangis gara-gara salah satu adegan flashback yang dikemas dengan lagu piano yang melankolis.

Kesimpulan: Apakah Worth It?

Jawabannya: Banget!. Kalau kamu mencari game yang lebih dari sekadar hiburan, Until Then adalah pilihan tepat. Game ini bukan cuma soal puzzle, tapi juga soal perjalanan emosional yang mungkin akan membuatmu melihat hidup dari sudut pandang baru.

Coba mainkan dan rasakan sendiri. Siapa tahu, seperti aku, kamu juga bakal belajar sesuatu dari kisah Akira. Dan kalau sudah main, jangan lupa cerita pengalamanmu, ya! Aku penasaran, bagian mana yang paling berkesan buat kamu. 😊

Author