Kalau kamu pernah main Souls-like game, pasti tahu gimana rasanya menghadapi game yang brutal tapi memikat. Saya pikir saya sudah cukup tahan banting setelah main Sekiro dan Elden Ring, tapi Wo Long: Fallen Dynasty datang membawa level tantangan dan atmosfer baru yang bikin saya terpana—dan frustrasi. Tapi itulah yang bikin game ini luar biasa. Ia tidak hanya menyajikan pertempuran seru, tapi juga membenamkan saya dalam kisah tentang keruntuhan, sihir, dan mitos dari Tiongkok kuno yang misterius dan menawan.
Pertama kali saya main, saya tidak langsung jatuh cinta. Justru saya sempat hampir nyerah di boss pertama. Tapi ada sesuatu di dalam game ini yang terus menarik saya kembali. Ceritanya, dunianya, dan—tentu saja—sistem kombatnya yang licin dan menantang. Rasanya seperti menari di tengah medan perang, di mana satu kesalahan kecil bisa membuat saya tewas seketika.
Apa Itu Wo Long: Fallen Dynasty?
Wo Long: Fallen Dynasty adalah game action RPG yang dikembangkan oleh Team Ninja, developer di balik seri Nioh dan Ninja Gaiden. Dirilis pada awal 2023, game ini mengusung setting Tiongkok pada era Tiga Kerajaan, namun dengan sentuhan fantasi gelap. Kita berbicara tentang iblis, sihir, dan kekacauan spiritual yang menyelimuti dunia yang sudah porak-poranda akibat perang.
Sebagai pemain, kita mengendalikan seorang prajurit tanpa nama—”Wo Long” berarti “naga tersembunyi”—yang memiliki kekuatan mistis untuk melawan pasukan iblis dan jenderal jahat yang terinspirasi dari sejarah nyata. Menariknya, tokoh-tokoh seperti Zhao Yun, Guan Yu, dan Lu Bu muncul dalam bentuk baru yang lebih mematikan dan penuh kekuatan magis.
Sistem Pertarungan: Dance of Death Wo Long
Buat saya pribadi, sistem pertarungan adalah kekuatan terbesar game ini. Tidak seperti Nioh yang cenderung berat dan strategis, Wo Long menekankan kecepatan, parry, dan refleks.
Fitur utama sistem pertarungannya:
-
Spirit Gauge: semacam energi yang dipakai untuk serangan spesial, dodge, dan block
-
Deflect (parry): bisa mengubah alur pertarungan kalau kamu tepat waktu
-
Fatal Strikes: serangan instan yang menguras banyak nyawa musuh
-
Wizardry Spells: jurus sihir dengan elemen seperti api, air, tanah, angin
Melawan boss seperti Zhang Liang atau Lu Bu adalah pengalaman penuh emosi. Saya bisa habiskan 2 jam hanya untuk menghafal pola serangan mereka. Tapi ketika akhirnya berhasil? Rasa puasnya nggak tergantikan.
Cerita dan Dunia: Tiga Kerajaan yang Dikorupsi oleh Qi Gelap
Game ini mengambil latar cerita saat Dinasti Han berada di ujung keruntuhan. Tapi semua itu dibalut dengan elemen fantasi gelap. Qi, energi kehidupan yang seharusnya memberi kekuatan, justru menjadi alat korupsi dan kehancuran. Para jenderal kuat terobsesi mengumpulkan Elixir untuk menjadi abadi, tapi mereka justru berubah menjadi monster.
Sebagai orang yang suka sejarah, saya senang bagaimana game ini meremix cerita sejarah dengan unsur magis. Tokoh seperti Cao Cao, Sun Jian, bahkan Dong Zhuo, dihadirkan dengan versi yang lebih misterius dan jahat.
Lingkungan yang ditawarkan pun sangat beragam:
-
Desa yang dirusak iblis
-
Istana penuh racun dan jebakan
-
Gua bawah tanah dengan naga penjaga
-
Puncak gunung salju yang sunyi dan mematikan
Menurut saya, desain dunianya tidak seluas Elden Ring, tapi detailnya luar biasa. Bahkan di satu area saja, saya bisa lupa waktu karena menjelajahi semua jalan rahasia.
Kesulitan yang Menantang (Tapi Adil)
Saya nggak akan bohong. Wo Long bukan gaming yang ramah pemula. Tapi buat yang suka tantangan, inilah surga.
Setiap boss seperti ujian baru. Ada yang harus di-parry, ada yang harus dihancurkan semangatnya, ada yang harus dihindari total. Tapi game ini juga adil. Kalau kamu mati, itu karena kamu belum cukup jago, bukan karena game-nya curang.
Ada sistem “morale rank” juga. Kalau kamu sering mati di satu area, musuh akan makin kuat. Tapi kalau kamu mengalahkan mereka, moral kamu naik, dan jadi lebih kuat juga.
Yang bikin saya bertahan adalah kepuasan saat berhasil menang. Rasanya seperti nulis skripsi 3 hari nonstop, terus dapat A+.
Elemen Multiplayer dan Koop Wo Long
Satu hal yang saya suka adalah sistem summon. Kita bisa memanggil karakter AI atau pemain lain untuk bantuin ngelawan boss. Dan percaya deh, kadang bantuan kecil bisa mengubah segalanya. Saya pernah stuck di boss selama 1 jam, terus pas pakai bantuan player lain, bisa kelar dalam 10 menit.
Saya jadi sadar, kekompakan juga penting. Kadang kita terlalu gengsi main solo, padahal kerja sama justru bagian dari strategi.
Grafis dan Musik: Magis yang Gelap dan Mendalam
Secara visual, Wo Long bukan yang paling indah di kelasnya. Tapi desain dunia dan karakter sangat kuat. Armor berlapis, pedang panjang, efek sihir—semua terasa hidup dan penuh detail.
Musiknya? Kadang sunyi, kadang mencekam. Tapi selalu pas. Waktu lawan boss, musik berubah jadi tegang dan bombastis. Saya sampai tegang sendiri meski belum diserang.
Koneksi dengan Game Lain
Banyak yang bandingin Wo Long dengan Sekiro, Elden Ring, atau Nioh. Buat saya, Wo Long punya identitas sendiri:
-
Lebih cepat dari Nioh
-
Lebih ringan dari Elden Ring
-
Lebih fleksibel dari Sekiro
Kuncinya ada di sistem deflect. Game ini memaksamu belajar refleks dan timing. Kalau kamu cuma spam tombol, kamu pasti mati. Tapi kalau kamu sabar dan belajar, kamu akan bisa menari di atas kematian.
Team Ninja benar-benar menggabungkan aksi cepat dengan sejarah Tiongkok dan elemen mistis dengan sangat apik. Untuk info mendalam soal sejarah dan pendekatan gameplay mereka, kamu bisa baca ulasan dari Koei Tecmo, publisher resmi game ini.
Kekurangan yang Saya Temui
Tentu tidak ada game yang sempurna. Beberapa hal yang menurut saya kurang:
-
AI kadang bodoh kalau kita summon karakter bantuan
-
Beberapa level terasa mirip
-
Lock-on system agak kacau kalau banyak musuh sekaligus
-
Optimisasi di PC awalnya buruk, meski sekarang sudah banyak diperbaiki lewat patch
Tapi secara keseluruhan, kekurangan ini tertutupi oleh sistem pertempuran dan ceritanya yang kuat.
Tips untuk Pemain Baru Wo Long
Kalau kamu baru mulai main Wo Long, ini beberapa saran dari pengalaman pribadi saya:
-
Belajar parry/deflect sejak awal – ini kunci game ini
-
Jangan ragu eksplorasi – banyak rahasia dan item tersembunyi
-
Upgrade senjata dan armor – bisa jadi penentu hidup-mati
-
Main santai tapi fokus – terlalu agresif = mati
-
Summon teman jika perlu – jangan gengsi dibantu
Saya sendiri butuh 40+ jam untuk menamatkan game ini. Tapi waktu itu terasa worth it banget.
Kesimpulan: Warisan Dinasti yang Jatuh, Tapi Abadi dalam Memori
Wo Long: Fallen Dynasty bukan sekadar game action. Ini adalah perpaduan antara sejarah, mitologi, aksi cepat, dan filosofi pertarungan. Game ini mengajarkan saya bahwa dalam dunia yang gelap dan kejam, kita tetap bisa bangkit. Dengan kesabaran, strategi, dan keberanian.
Dinasti mungkin telah runtuh, tapi perjuangan sang naga tersembunyi akan terus hidup dalam tiap langkah kaki di dunia game. Dan setelah memainkan Wo Long, saya sadar: terkadang, petualangan paling berarti datang dari game yang tak kenal ampun.
Suka game simple 2 dimensi beralur kuat? Coba juga main: Witch of Eclipse: Penyihir Bayangan Dunia yang Hampir Lenyap