Kalau kamu pernah main game Wizardry, kamu pasti tahu rasanya: masuk ke lorong gelap, dengar suara gemeretak di kejauhan, dan berharap kamu nggak salah langkah. Tapi waktu aku pertama kali main Wizardry: Labyrinth of Lost Souls, rasanya beda. Bukan cuma karena grafis anime-nya yang memikat, tapi karena jiwa klasik dari game ini masih hidup dengan utuh.
Buatku, Labyrinth of Souls bukan sekadar game. Ini adalah pengalaman. Perpaduan antara strategi, ketakutan, dan rasa puas saat berhasil selamat dari satu lantai labirin. Dan kalau kamu belum pernah kenalan dengan seri Wizardry, game ini bisa jadi pintu gerbangmu ke dunia yang penuh tantangan.
Dunia Wizardry yang Kelam dan Penuh Rahasia
Aku mulai permainan ini dengan ekspektasi biasa. Tapi begitu masuk ke dunia Wizardry Labyrinth of Lost Souls, aku langsung tahu ini game bukan buat yang suka jalan pintas. Latar dunianya kelam, penuh misteri, dan setiap percakapan dengan NPC bisa menyimpan petunjuk atau jebakan.
Cerita dimulai ribuan tahun sebelum era modern. Dewa Avrul menciptakan ras naga bernama Draguun, dan kamu adalah seorang petualang yang hidup di era setelah peradaban mereka hancur. Tapi seperti game RPG wizardry lainnya, cerita utamanya bukan disuapi—melainkan harus kamu gali sendiri.
Membentuk Tim di Dunia Wizardry
Hal pertama yang bikin aku terkesan di game wizardry ini adalah sistem party creation. Kamu bisa membentuk tim berisi enam karakter dari berbagai ras dan kelas. Tapi jangan salah, bukan sekadar pilih job dan jalan. Di game Wizardry, kamu harus reroll statistik untuk dapat kombinasi yang tepat.
Aku butuh hampir satu jam untuk dapat thief dengan statistik cukup tinggi buat buka peti tanpa mati kena jebakan. Ini bukan game RPG anime biasa. Ini Wizardry—di mana setiap angka penting, dan tiap keputusan kecil bisa jadi bencana.
Pilihan kelasnya juga menarik: Samurai, Ninja, Priest, Mage, Bishop, Fighter, dan banyak lagi. Dan di tengah permainan, kamu bisa mengganti kelas dengan syarat tertentu. Fitur ini bikin strategi dalam game wizardry terasa fleksibel tapi tetap menantang.
Pertempuran Berbasis Giliran yang Brutal
Kalau kamu terbiasa dengan RPG modern yang penuh efek mewah dan musuh lunak, siap-siap kaget. Pertempuran berbasis giliran di Wizardry adalah ujian. Musuh bisa membunuh dalam satu serangan, efek status sangat berbahaya, dan sistem formasi bikin posisi karakter sangat menentukan.
Aku pernah kehilangan dua karakter hanya karena mereka berdiri di barisan depan. Satu kena racun dan mati perlahan, satunya diserang bertubi-tubi tanpa sempat sembuh. Yang paling bikin trauma adalah saat karakter mati permanen, gagal dihidupkan kembali di gereja.
Tapi justru itu daya tarik utama Wizardry: rasa tegang yang nyata dalam setiap langkah.
Eksplorasi Labirin: Tak Ada Jalan Pintas
Salah satu aspek terbaik dari game dungeon crawler wizardry klasik adalah desain labirin yang rumit. Peta dibuka perlahan, tanpa auto-map. Kamu benar-benar harus menjelajah dan mengingat jalur.
Setiap lantai punya jebakan, pintu rahasia, teleport acak, dan musuh super kuat. Aku ingat saat pertama kali masuk lantai tiga, dan tiba-tiba musuh menyergap dari belakang. Tak satu pun anggota party-ku selamat.
Tapi justru itu yang bikin eksplorasi labirin wizardry terasa menegangkan. Kamu nggak bisa asal jalan. Harus mikir, bertahan, dan pulang sebelum segalanya terlambat.
Kota Aitox: Titik Napas di Tengah Kematian
Seperti kebanyakan game wizardry, kota adalah satu-satunya tempat aman. Tapi tetap saja, sistem di dalamnya ketat. Mau revive karakter? Harus bayar. Mau identifikasi item? Bisa salah dan kena rugi.
Semua fitur klasik wizardry ada di sini:
-
Gereja untuk penyembuhan dan revive
-
Toko senjata dan sihir
-
Guild untuk merekrut karakter baru
-
Inn untuk menyimpan progres
Dan yang paling penting: kamu hanya bisa save game di kota. Jadi semua keputusan di dalam dungeon harus matang. Satu kesalahan, kamu bisa kehilangan progres berjam-jam.
Visual Anime dalam Bingkai Wizardry
Satu hal unik dari Wizardry: Labyrinth of Lost Souls adalah desain visualnya. Ilustrasi karakter bergaya anime, tapi jangan tertipu. Di balik wajah manis karakter priest atau mage, ada potensi kematian brutal kalau kamu salah taktik.
Monster digambar dengan gaya gelap dan penuh detail. Dan suasana labirin dibuat cukup menyeramkan, walau game ini bukan horor. Tapi karena gameplay wizardry-nya yang sadis, atmosfernya tetap bikin bulu kuduk berdiri.
Fitur-Fitur Khas Wizardry yang Masih Hidup
Beberapa fitur yang membuat game Wizardry ini tetap setia pada akarnya:
-
Formasi bertarung depan-belakang
-
Manajemen MP yang ketat
-
Resiko kematian permanen
-
Kebebasan mengubah class dan strategi party
-
Desain dungeon berbasis grid klasik
Dan meski semua ini terdengar menakutkan, justru di sinilah nilai unik Wizardry. Game ini tidak membodohi pemain. Ia memberi tantangan, dan biarkan kamu menaklukkan dengan caramu sendiri.
Komunitas Penggemar Wizardry: Kecil Tapi Solid
Aku sempat ikut diskusi di forum Steam dan Reddit, dan ternyata banyak juga penggemar berat franchise Wizardry yang masih main dan bahas strategi.
Beberapa bahkan membandingkan Labyrinth of Lost Souls dengan:
-
Wizardry 8
-
Etrian Odyssey
-
The Dark Spire
-
Shin Megami Tensei: Strange Journey
Menurutku, game ini memang bisa berdiri sejajar dengan gaming RPG hardcore lainnya, tapi dengan keunikan tersendiri.
Siapa yang Cocok Main Game Wizardry Ini?
Kalau kamu:
-
Suka game RPG berat dan penuh resiko
-
Nggak masalah dengan grinding dan sistem jadul
-
Punya waktu dan sabar untuk belajar sistem permainan
-
Mau merasakan game wizardry otentik dengan nuansa modern
…maka game ini buat kamu.
Tapi kalau kamu lebih suka jalan cerita otomatis, map terbuka sendiri, dan sistem pertarungan cepat—Wizardry mungkin bukan genre untukmu.
Tips Bertahan di Dunia Wizardry
Berikut beberapa pelajaran berharga yang aku dapat dari ratusan kematian:
-
Selalu save sebelum keluar kota.
-
Jangan asal buka peti—selalu periksa jebakan.
-
Gunakan formasi defensif di awal.
-
Bawa cukup spell penyembuh.
-
Pulang kalau party mulai babak belur—jangan serakah.
Kalau kamu mengikuti tips ini, kemungkinan kamu akan bertahan sedikit lebih lama dari aku di minggu pertama, hehe.
Wizardry di Era Modern: Worth It?
Buatku, jawabannya: iya, banget.
Meski ini game lama yang di-port ke PC, dan tampilannya nggak modern, tapi jiwa Wizardry-nya hidup.
Dan buat kamu yang pengen tahu seperti apa sensasi RPG jadul zaman dulu yang keras tapi memuaskan, Wizardry: Labyrinth of Lost Souls adalah pilihan tepat.
Coba juga game: Reka: Penyihir Kuat Penjelajah Hutan