JAKARTA, teckknow.com – Sejak pertama kali saya mencoba bermain The Summoners War: Sky Arena, saya langsung terkesima dengan konsep permainannya. Game ini membawa saya ke dalam dunia fantasi penuh monster, rune, dan strategi perang yang dalam. Dengan lebih dari 1000 monster yang bisa dikoleksi, setiap pemain pasti bisa menemukan gaya bermainnya sendiri.
Summoners War adalah game RPG berbasis giliran (turn-based) yang dikembangkan oleh Com2uS. Gaming ini dirilis pada tahun 2014 dan hingga kini tetap memiliki basis pemain aktif yang sangat besar di seluruh dunia. Hal ini terjadi bukan tanpa alasan. Selain tampilan grafis yang memukau, mekanik permainan yang strategis membuatnya tak mudah ditinggalkan begitu saja.
Awal Permainan: Jangan Asal Panggil Monster
Sebagian besar pemain baru, termasuk saya saat itu, sering kali tergoda untuk terus memanggil monster. Meskipun memang menyenangkan, terlalu banyak memanggil bisa membuat kita kehabisan sumber daya, seperti Crystal dan Scroll. Oleh karena itu, penting untuk fokus dulu pada membangun tim awal yang kuat.
Biasanya, pemain akan mendapat monster bintang 3 atau 4 dari scroll awal. Tapi meski tidak legendaris, monster seperti Bernard, Shannon, dan Belladeon sangat berperan besar di awal permainan. Maka dari itu, saya sarankan untuk menaikkan level mereka terlebih dahulu daripada terus-terusan berharap dapat bintang 5 dari summon.
Transisi Menuju Mid Game: Fokus pada Rune
Setelah berhasil melewati tantangan awal, saya pun mulai memahami bahwa kekuatan monster tidak hanya bergantung pada bintangnya. Faktanya, rune memiliki peran yang sangat besar dalam menentukan hasil pertarungan. Jadi, saya mulai mengalihkan perhatian saya dari summon ke farming rune.
The Summoners War Beberapa dungeon seperti Giants Keep dan Dragons Lair menjadi tempat favorit saya. Meskipun awalnya sulit, seiring waktu saya mulai mendapatkan rune set seperti Swift, Despair, atau Fatal yang cocok dengan monster saya. Itulah titik di mana saya mulai merasa permainan ini sangat strategis.
Strategi Arena: Lebih dari Sekadar Kekuatan
Di mode Arena, saya belajar bahwa kecepatan lebih penting dari kekuatan. Awalnya saya menyusun tim dengan monster yang punya damage besar, tapi ternyata sering kalah karena tim lawan lebih cepat dan memotong giliran saya. Setelah melakukan banyak eksperimen, saya pun menyusun tim berbasis kecepatan.
Dengan Bernard sebagai speed buffer, Shannon untuk buff dan debuff, serta Lushen sebagai damage dealer, saya berhasil menembus peringkat yang lebih tinggi. Tentu saja, saya juga melengkapi mereka dengan rune yang tepat, seperti Swift dan Blade untuk Lushen agar bisa menyerang lebih cepat dan kritikal.
Guild dan Siege Battle: Kerjasama Itu Kunci
Bergabung dengan guild adalah salah satu keputusan terbaik yang pernah saya buat dalam permainan ini. Tidak hanya memberikan saya akses ke Guild Battle dan Siege Battle, tetapi juga membuka kesempatan untuk berdiskusi strategi dengan pemain lain. Bahkan, The Summoners War saya sering mendapat saran tentang rune dan kombinasi monster terbaik dari sesama anggota guild.
Dalam Siege Battle, taktik menjadi lebih penting dibandingkan kekuatan. Saya harus pintar memilih musuh yang sebanding, agar tidak membuang energi dengan sia-sia. Karena itu, sebelum menyerang, saya selalu mengecek dulu pertahanan lawan dan menyusun tim penyerang yang benar-benar cocok.
The Summoners War Dimensional Hole dan Rune Second Awakening
Ketika fitur Dimensional Hole dibuka, saya sempat bingung bagaimana cara mengoptimalkannya. Namun, setelah saya pelajari lebih dalam, fitur ini justru memberikan kesempatan untuk meng-upgrade monster yang dulu dianggap lemah menjadi sangat kuat.
Contohnya, Second Awakening untuk monster seperti Raoq (Fire Inugami) atau Belladeon membuat mereka jadi jauh lebih berguna, bahkan sampai endgame. Saya pun mulai mengalokasikan energi untuk farming di Second Awakening Dungeon. Prosesnya memang butuh waktu, tetapi hasilnya sangat memuaskan.
ToA (Tower of Ascension): Tes Kesabaran dan Strategi
Tower of Ascension menjadi salah satu konten favorit saya karena menantang kecerdasan strategi. Saya tidak bisa asal menggunakan tim yang sama dari lantai bawah sampai atas. Setiap level punya mekanik musuh yang berbeda, dan saya harus menyesuaikannya dengan monster dan skill yang saya miliki.
Untuk lantai-lantai tinggi, saya biasa menggunakan kombinasi CC (Crowd Control) seperti Veromos, Baretta, dan Spectra. Ketiga monster ini memberikan kontrol yang luar biasa, baik itu stun, DOT (damage over time), maupun speed reduction. Meskipun damage mereka tidak tinggi, kombinasi skill yang dimiliki cukup untuk menyelesaikan lantai demi lantai dengan aman.
Rune Grinding dan Optimasi: Jangan Malas!
Salah satu hal yang dulu saya anggap remeh adalah rune grindstones dan gems. Namun, ketika saya serius naik ke rank arena lebih tinggi, saya sadar bahwa setiap angka kecil sangat berarti. Saya mulai mengoptimalkan rune dengan grindstone agar HP, attack, atau speed-nya bertambah.
The Summoners War Saya pun melakukan manajemen rune secara berkala. Rune yang tidak dipakai saya jual, dan yang terbaik saya simpan untuk monster core saya. Untuk itu, saya juga menggunakan fitur Rune Optimizer yang tersedia secara eksternal. Meskipun butuh waktu untuk belajar, hasilnya sangat terasa di performa tim saya.
Monster Bintang 5: Tidak Semua Harus Legend
Mungkin banyak orang berpikir bahwa hanya monster bintang 5 natural yang bisa membawa kemenangan. Padahal, saya sendiri sudah sering menang menggunakan monster bintang 4 yang di-build dengan baik. Misalnya, Chloe (Epikion Priest) atau Hwa (Fire Rakshasa) bisa sangat menentukan hasil pertarungan.
Selain itu, saya juga ingin berbagi pengalaman pribadi. Dulu saya sangat menginginkan monster legendaris seperti Ganymede atau Hathor. Tapi setelah akhirnya mendapat Ganymede, saya malah jarang menggunakannya karena tidak cocok dengan gaya bermain saya. Dari situ saya belajar, mengenal gaya bermain sendiri jauh lebih penting daripada sekadar mengejar monster langka.
The Summoners War Event dan Update: Sumber Hadiah dan Semangat Baru
The Summoners War Com2uS sangat rutin mengadakan event, baik itu summon event, rune crafting event, bahkan kolaborasi dengan anime terkenal. Setiap event selalu memberikan motivasi tambahan buat saya untuk kembali aktif bermain. Selain itu, event-event ini juga sangat membantu pemain F2P (Free to Play) seperti saya.
Biasanya, saat event berlangsung, saya akan memanfaatkan semua sumber daya dengan maksimal. Saya tidak hanya mengikuti misinya, tetapi juga menyusun jadwal farming harian agar hasilnya optimal. Berkat event inilah saya berhasil mengumpulkan banyak Light & Dark Scroll tanpa perlu top-up.
Tips Bermain Bagi Pemula: Jalan Menuju Pro
Untuk teman-teman yang baru mulai bermain, saya punya beberapa tips berdasarkan pengalaman pribadi:
-
Fokuslah pada satu tim utama terlebih dahulu sebelum menyebar ke banyak monster.
-
Prioritaskan farming rune di Giant’s Keep sebelum beralih ke dungeon lain.
-
Manfaatkan monster gratis yang diberikan game seperti Lapis, Belladeon, dan Fran.
-
Jangan buang Crystal untuk summon di awal. Lebih baik gunakan untuk energi atau storage.
-
Selalu ikut event karena bisa memberi banyak resource penting.
Dengan mengikuti langkah-langkah itu, saya percaya siapa pun bisa naik level dan bersaing di arena yang lebih tinggi.
The Summoners War Komunitas Global dan Sosial Media
Satu hal yang menarik dari The Summoners War adalah komunitasnya yang aktif di seluruh dunia. Saya pribadi banyak belajar dari YouTube, Reddit, dan Discord. Para konten kreator seperti SeanB, IslandGrown, dan YDCB sering membagikan konten berkualitas yang sangat membantu pemain seperti saya.
Selain itu, forum resmi dan Facebook group Indonesia juga aktif. Saya sering bertanya di sana dan mendapat jawaban yang cepat dan ramah. Jadi, jangan ragu untuk terlibat di komunitas, karena selain belajar, kita juga bisa berbagi pengalaman.
The Summoners War Chronicles: Generasi Baru yang Segar
Seiring berjalannya waktu, Com2uS juga merilis Summoners War: Chronicles, sebuah versi MMORPG dari semesta yang sama. Meski gameplay-nya berbeda, nuansa dan monster favorit kita tetap hadir di versi ini. Saya sendiri ikut mencoba Chronicles dan merasakan pengalaman baru yang menyenangkan.
Namun, bagi saya pribadi, Sky Arena tetap menjadi rumah utama. Game ini bukan hanya tentang bertarung, tetapi tentang membangun, memahami, dan menikmati setiap progress kecil.
The Summoners War Kesabaran dan Konsistensi Adalah Kunci
Pada akhirnya, saya sadar bahwa kunci utama dalam bermain The Summoners War adalah kesabaran dan konsistensi. Tidak ada yang instan di game ini. Setiap kemajuan, setiap monster yang kuat, dan setiap kemenangan di arena merupakan hasil dari proses panjang.
Namun, proses itu sendiri adalah bagian terbaik dari permainan ini. Dengan strategi, komunitas yang solid, dan event-event menarik, The Summoners War bukan hanya game, tapi juga hobi yang membentuk cara saya berpikir dan bersabar.
Baca Juga Artikel Berikut: Nonstop Knight: Petualangan Tanpa Akhir di Dunia Dungeon