Jakarta, teckknow.com – Bayangkan bangun dari tidur panjang dan mendapati dunia telah berubah jadi sesuatu yang tak kamu kenali. Bukan hanya rusak, tapi… aneh. Langitnya terlalu merah. Flora dan fauna terlihat seperti hasil kawin silang eksperimen gagal. Itulah awal dari Once Human, game survival MMO dari Starry Studio yang jadi bahan obrolan panas di komunitas gamer 2025.
Sebagai pembawa berita yang juga gamer setia (dan jujur saja, penikmat game survival aneh sejak S.T.A.L.K.E.R), saya merasa perlu membedah fenomena Once Human. Game ini bukan hanya tentang bertahan hidup setelah kiamat. Ini tentang memahami dunia yang sudah nggak manusiawi lagi — secara harfiah.
Dunia “Once Human”: Campuran Horor, Sci-Fi, dan Magic Tech
“Once Human” mengambil konsep klasik dunia pasca-apokaliptik dan mengoplosnya dengan elemen horor kosmik dan teknologi aneh yang disebut “Stardust”. Hasilnya? Lingkungan game yang bukan cuma membuat merinding, tapi juga memancing rasa penasaran. Salah satu pemain beta, Ana (bukan nama asli), menceritakan bagaimana dia mendekati pohon raksasa dengan wajah manusia yang menggumam dalam bahasa tak dikenal. Pohon itu… membalas tatapannya.
Tipe-tipe momen kayak gini yang bikin Once Human beda. Kamu bukan hanya bertahan dari zombie atau sekte gila. Kamu juga berusaha memahami ekosistem dunia baru yang tampaknya sadar — dan nggak suka kehadiranmu.
Stardust, Mutasi, dan Peranmu sebagai “Super Survivor”
Salah satu aspek paling menarik di Once Human Game adalah sistem Stardust dan mutasi. Gampangnya, Stardust adalah sumber energi alien yang bikin dunia kacau tapi juga membuka potensi luar biasa dalam tubuh manusia. Pemain bisa berevolusi, bukan sekadar naik level.
Kamu Bukan Lagi “Human” Biasa
Di game ini, kamu jadi salah satu dari segelintir manusia yang berhasil ‘beradaptasi’ dengan Stardust. Bukannya mati atau jadi monster, kamu justru mendapatkan kekuatan — mulai dari menggandakan tangan hingga menumbuhkan armor alami dari tubuhmu sendiri.
Contoh: karakter saya (yang saya beri nama “Mak Lampir”, karena kenapa tidak?) bisa mengeluarkan duri tajam dari punggung saat diserang. Bukan hanya keren, tapi juga sangat berguna saat PvP melawan tim lain yang tiba-tiba datang naik kendaraan mutan (ya, kendaraan bisa bermutasi juga).
Sistem Skill dan Mutasi: Gila Tapi Masuk Akal
Setiap mutasi bisa disesuaikan sesuai gaya bermain: stealth, tank, atau DPS jarak jauh. Beberapa skill malah terinspirasi dari hewan, seperti kulit chameleon untuk kamuflase atau lompatan katak super untuk mobilitas ekstrem. Starry Studio benar-benar memberikan pemain kontrol penuh atas “evolusi” mereka — dengan resiko semakin kamu kuat, semakin aneh kamu terlihat.
PvP dan PvE? Lebih Mirip Perang Suku dan Ekspedisi Ilmiah Gila
Satu hal yang bikin Once Human cepat viral di komunitas gamer adalah sistem PvP dan PvE yang menyatu. Nggak seperti game survival lainnya yang terpisah antara PvE server dan PvP server, di sini semuanya saling bercampur dan… kacau. Tapi dalam arti menyenangkan.
“Ada Helikopter yang Dicaplok Cacing Raksasa!”
Salah satu momen yang viral di Reddit adalah saat sekelompok pemain baru saja membangun base kecil di tepi hutan, lalu tiba-tiba helikopter musuh datang — hanya untuk dimakan hidup-hidup oleh makhluk menyerupai cacing tanah raksasa. Pemain di base pun kebingungan: siapa yang harus mereka takuti, musuh atau lingkungan?
Sistem dunia terbuka yang dinamis bikin pengalaman PvP jadi nggak bisa diprediksi. Kadang kamu berperang dengan klan lain. Kadang kalian dipaksa kerja sama karena ada boss dunia yang muncul secara acak dan bisa menyapu habis satu map.
Keyword semantik: boss event dunia, konflik klan, PvPvE Once Human
Diplomasi ala Game of Thrones (Tapi dengan Mutan)
Menariknya, “Once Human” juga memungkinkan aliansi dan pengkhianatan. Kamu bisa bersekutu dengan pemain lain untuk membangun wilayah, membagi resource, dan menjaga daerah kekuasaan. Tapi ingat: semua perjanjian hanya sekuat niat baik di server. Nggak ada sistem pengamanan mutlak. Sekali temanmu merasa dia bisa menguasai base sendirian… well, siap-siap diserang tengah malam.
Kustomisasi dan Konstruksi — Dari Base Biasa hingga Markas Raksasa
Kalau kamu pecinta crafting dan base-building ala Rust atau Valheim, kamu bakal betah di Once Human. Game ini nggak cuma nyuruh kamu bertahan hidup — tapi juga membangun kembali peradaban.
Bangun Rumah? Lebih Baik Bangun Kota!
Sistem konstruksi di Once Human sangat modular. Kamu bisa bikin rumah sederhana dari kayu… atau membangun markas dengan sistem keamanan lengkap, turret otomatis, dan bahkan galeri untuk memajang artefak alien. Beberapa pemain bahkan sudah membangun “museum Stardust” yang isinya benda-benda mutasi unik dari dunia game.
Co-op dan Clan Building yang Engaging
Kalau main bareng teman, sistem pembagian tugasnya juga bikin nagih. Satu jadi pemburu bahan makanan, satu jadi peneliti Stardust, yang lain jadi arsitek base. Hasilnya? Dunia server terasa hidup. Ada ekonomi kecil yang terbentuk. Bahkan sudah mulai muncul roleplayer yang jualan “jasa mutasi estetika” — semacam salon, tapi buat tubuh bermutasi. Absurd? Ya. Seru? Banget.
“Once Human” dan Masa Depan Game Survival MMO
Bisa dibilang Once Human muncul di saat genre survival mulai stagnan. Terlalu banyak game dengan zombie, crafting, dan base, tapi minim inovasi. Starry Studio datang dan melempar semua template itu keluar jendela, lalu bilang: “Gimana kalau kiamatnya alien, bukan nuklir, dan pemain bisa jadi monster juga?”
Visual dan Optimisasi: Mantap, Tapi Masih Perlu Perbaikan
Grafis Once Human luar biasa untuk game MMO survival. Dunia terasa hidup dan aneh dengan cara yang memikat. Tapi, versi beta dan early access masih menunjukkan bug dan performa kurang stabil di beberapa PC menengah. Tapi itulah gunanya early feedback.
Namun jika bicara soal ambisi, Once Human layak dibandingkan dengan Destiny 2 atau The Division — hanya saja dengan rasa horror mutan yang lebih kental dan dunia yang lebih liar.
Komunitas dan Potensi Esports?
Siapa sangka game seaneh ini bisa punya potensi esports? Tapi dengan sistem klan, event boss, dan konflik server, saya rasa bukan nggak mungkin. Apalagi kalau someday Starry Studio bikin mode turnamen khusus.
Dan dengan banyaknya streamer besar yang sudah mulai mencoba game ini, kayaknya Once Human akan punya umur panjang — atau minimal, menjadi fenomena seperti Valheim dulu.
Kesimpulan: Layak Dicoba, Layak Diikuti
Sebagai pembawa berita yang juga gamer (dan kadang-kadang suka freak sama game dengan dunia gila), saya bisa bilang bahwa Once Human bukan sekadar game survival. Ini adalah eksperimen naratif, sosial, dan teknikal yang patut diapresiasi. Meskipun belum sempurna, potensi jangka panjangnya sangat menjanjikan.
Kalau kamu suka dunia post-apokaliptik yang aneh, mutasi gila, dan PvP yang tak bisa ditebak… coba aja main. Tapi ingat, begitu kamu masuk dunia Once Human, jangan berharap tetap waras 100%.
Keyword utama & turunan recap: Once Human game, survival MMO 2025, game PvPvE, dunia Stardust, sistem mutasi, crafting base open world.
Baca Juga Artikel dari: Game “Adopt Me”: Dunia Virtual yang Menyatukan Generasi
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming