Jakarta, teckknow.com – Ada kalanya dalam permainan, kita nggak cuma pengin bertahan hidup. Kita haus petualangan. Itulah yang saya rasakan ketika pertama kali tahu soal Minecraft End City. Sebuah struktur misterius yang berdiri tegak di ujung dunia — The End — tempat di mana dimensi dan logika Minecraft seakan dibalik.
Perjalanan menuju End City bukan sekadar naik kapal lalu parkir di pelabuhan. Nggak sesimpel itu. Kamu harus membunuh Ender Dragon dulu, dan itu jelas bukan tugas ringan. Tapi setelah sang naga tumbang, muncullah portal kecil melayang di udara. Itu gerbang ke End City, dan sekaligus ujian bagi jiwa petualang kita.
Seorang teman saya, sebut saja Arka, butuh waktu lebih dari 3 jam hanya untuk membangun jalan kecil dari obsidian menuju portal tersebut. Di tengah-tengah, dia sempat jatuh karena lupa pasang shift. Lucu tapi tragis. Tapi begitulah Minecraft, selalu ada harga untuk petualangan besar.
Apa Itu End City dan Mengapa Layak Dijelajahi
Banyak pemain mengira End City itu cuma “bangunan bonus” setelah ngalahin Ender Dragon. Salah besar. End City adalah harta karun tersembunyi, rumah dari loot terbaik dalam game vanilla Minecraft. Armor enchanted, Elytra (sayap terbang), diamond, sampai shulker shell untuk membuat shulker box — semua bisa kamu dapatkan di sana.
Secara struktur, End City itu seperti istana alien: tinggi menjulang, dibangun dengan purpur blocks dan end stone bricks. Di sekelilingnya, kamu akan menemukan Shulker, musuh kotak yang diam-diam menyebalkan. Mereka bisa membuat kamu melayang tak terkendali lalu jatuh, kehilangan nyawa, dan lebih parahnya, kehilangan barang-barang berharga.
Makanya, pergi ke End City itu bukan cuma soal menjarah, tapi juga strategi dan kesabaran. Dan kadang, keberuntungan. Karena End City tidak selalu punya End Ship, yaitu bagian terpisah yang berisi Elytra dan potion-potion penting.
Strategi Bertahan Hidup di End City
Penting banget buat persiapan sebelum kamu masuk End City. Ini bukan perjalanan singkat. Kamu perlu:
-
Armor enchanted (preferably dengan feather falling dan protection)
-
Bow dengan infinity atau crossbow
-
Ender Pearl (banyak!)
-
Blok bangunan seperti cobblestone atau dirt
-
Potion of slow falling dan healing
Kalau kamu main di survival mode dan nggak bawa feather falling, maka potion of slow falling bisa jadi penyelamat hidupmu — terutama saat kena serangan shulker. Banyak pemain pemula panik saat tiba-tiba melayang dan berujung tewas karena salah mendarat.
Ada satu trik lama yang saya pelajari: gunakan Ender Pearl untuk teleportasi ke bawah saat sedang melayang. Ini bisa menyelamatkan nyawamu, asalkan kamu nggak melemparnya ke void.
Buat membangun ke End Ship, kamu harus tenang. Jangan panik. Bangun jembatan pelan-pelan, selalu tekan shift. Dan jangan pernah lihat ke mata Enderman. Sumpah, itu bencana.
Misteri dan Lore di Balik End City
Minecraft memang bukan game yang dikenal karena cerita naratifnya, tapi komunitas selalu punya teori. Ada yang bilang End City dibangun oleh ras kuno yang sudah lama punah setelah kekuatan Ender Dragon bangkit. Ada pula yang menyebutkan bahwa Shulker dulunya adalah penjaga istana yang terkorupsi.
Detail-detail kecil dalam struktur kota, seperti tangga spiral, jendela kaca, dan desain simetrisnya, sering jadi bahan teori. Mengapa kota ini kosong? Mengapa hanya Shulker yang hidup? Dan siapa yang dulu tinggal di End Ship?
Pertanyaan-pertanyaan ini bikin End City terasa magis, seolah kita menjelajah reruntuhan kerajaan yang dilupakan waktu. Inilah mengapa banyak pemain veteran suka berlama-lama di sini — bukan hanya karena loot, tapi juga karena atmosfernya yang surreal.
Saya sendiri pernah menghabiskan waktu lebih dari 5 jam menjelajahi 3 End City yang berbeda, hanya untuk mencari Elytra cadangan dan memahami pola spawn mereka. Rasanya seperti eksplorasi sejarah, bukan sekadar game sandbox.
End City sebagai Simbol Keberhasilan Petualang Minecraft
Bagi banyak pemain, mengalahkan Ender Dragon adalah puncak. Tapi menurut saya, menaklukkan End City adalah tahap akhir yang sebenarnya. Karena di sinilah mental diuji: kamu melawan ketakutan akan void, belajar mengatur sumber daya, dan mengasah kemampuan bertarung.
Loot yang kamu bawa pulang dari sini bukan cuma armor atau Elytra. Tapi juga kebanggaan. Apalagi kalau kamu berhasil pulang tanpa mati dan semua barang tetap utuh. Itu pencapaian yang patut dibanggakan, bahkan di dunia blok-blokan ini.
Jangan heran kalau beberapa streamer dan YouTuber Minecraft membuat konten khusus soal End City run. Karena pengalaman ini nggak pernah sama. Lokasi kota acak, bentuk bangunannya bervariasi, dan tiap pertarungan bisa sangat menegangkan.
Dan terakhir, setelah kamu selesai menjelajah dan kembali ke overworld dengan Elytra di punggung, percayalah… rasanya seperti pahlawan pulang dari perang. Udah gitu, bisa terbang pula.
Penutup: Apakah End City Layak Didatangi? Absolutely Yes.
End City bukan destinasi untuk semua pemain. Tapi bagi yang siap dengan tantangan dan ingin merasakan eksplorasi sejati, inilah tempatnya. Dunia Minecraft memang luas, tapi hanya sedikit tempat yang mampu menyaingi kekayaan dan misteri yang dimiliki End City.
Jadi, kalau kamu sudah bosan bikin rumah kayu atau beternak ayam, saatnya naik level. Tantang dirimu. Pergilah ke The End. Temukan End City. Dan buktikan bahwa kamu bukan sekadar pemain biasa.
Karena di ujung dunia, kota purba itu menanti untuk dijelajahi.
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel dari: Menjelajahi Dunia Stardew Valley On Steam: Surga Para Petani Digital