Jakarta, teckknow.com – Saat membicarakan game roguelike atau RPG, biasanya yang terlintas di benak kita adalah aksi penuh darah, monster menakutkan, dan pertempuran tanpa henti. Namun Children of Morta menghadirkan sesuatu yang berbeda: ia mengikat pemain bukan hanya lewat gameplay, tapi juga lewat kisah keluarga yang hangat, getir, sekaligus emosional.
Game yang dikembangkan oleh Dead Mage dan dipublikasikan oleh 11 bit studios ini bukan sekadar tentang menaklukkan dungeon atau membasmi kegelapan. Lebih dari itu, Children of Morta adalah kisah tentang keluarga Bergson yang harus menghadapi “Corruption” — sebuah kekuatan jahat yang mengancam dunia.
Bayangkan sebuah keluarga biasa yang tiba-tiba harus memikul beban menyelamatkan dunia. Ada ayah yang bijaksana, ibu yang penuh kasih, anak-anak dengan keunikannya masing-masing, bahkan sang nenek yang masih punya peran penting. Semua anggota keluarga ikut berjuang, bukan sekadar NPC di rumah, melainkan karakter yang bisa dimainkan dengan gaya bertarung khasnya.
Children of Morta, Kisah tentang Keluarga Bergson
Latar Belakang Cerita
Game ini berkisah tentang keluarga Bergson yang tinggal di gunung Morta. Mereka bukan sekadar keluarga biasa, melainkan penjaga yang diwariskan tugas turun-temurun untuk melindungi dunia dari “Corruption.”
Corruption adalah kekuatan gelap yang merusak alam, makhluk, bahkan manusia. Tugas keluarga Bergson adalah menjaga keseimbangan dengan mengorbankan kenyamanan hidup mereka sendiri.
Karakter Utama
Setiap anggota keluarga punya gaya bertarung berbeda:
-
John (Sang Ayah): petarung dengan pedang dan perisai.
-
Linda (Sang Anak): pemanah dengan serangan jarak jauh.
-
Kevin (Sang Bocah Lincah): menggunakan belati dan serangan cepat.
-
Lucy (Sang Adik): ahli sihir dengan bola api mematikan.
-
Mark (Sepupu): biksu dengan gaya bertarung seni bela diri.
-
Joey (Sang Kakak Besar): menggunakan palu besar dengan damage tinggi.
Kekuatan unik setiap anggota keluarga ini membuat gameplay terasa personal. Anda bisa memilih karakter sesuai gaya bermain, entah agresif jarak dekat atau aman dari kejauhan.
Anekdot fiktif: seorang gamer di forum pernah bercerita, “Saat memainkan John, saya merasa seperti ayah sendiri yang melindungi keluarga. Tapi ketika pakai Linda, saya merasa jadi kakak yang harus melindungi adik-adik.”
Gameplay Roguelike yang Penuh Tantangan
Dungeon Crawler Berbasis Prosedural
Children of Morta mengadopsi sistem dungeon crawler roguelike. Artinya, setiap kali masuk dungeon, tata letaknya selalu berbeda. Pemain tidak bisa mengandalkan hafalan, melainkan harus adaptif di setiap permainan.
Elemen RPG
Pemain bisa meningkatkan skill karakter, membuka kemampuan baru, dan memperkuat keluarga Bergson secara kolektif. Ini menarik karena perkembangan tidak hanya individual, tetapi juga keluarga secara keseluruhan.
Combat yang Variatif
Setiap karakter punya gaya bermain unik, misalnya John yang lebih defensif, atau Kevin yang sangat cepat tapi rapuh. Variasi ini membuat pemain tak cepat bosan, sekaligus menantang untuk menguasai semua karakter.
Co-op Mode
Game ini juga menyediakan mode co-op, di mana pemain bisa bermain bersama teman untuk melawan Corruption. Sensasi kerja sama menambah keseruan, sekaligus relevan dengan tema keluarga yang diangkat.
Contoh nyata: banyak gamer menyebut Children of Morta sebagai game roguelike yang ramah untuk pemula karena ceritanya kuat, tapi tetap menantang dengan mekanik klasik roguelike.
Seni Pixel-Art yang Indah dan Emosional
Salah satu hal paling mencolok dari Children of Morta adalah gaya seninya. Pixel-art dalam game ini bukan sekadar retro atau nostalgia, tapi dieksekusi dengan detail luar biasa.
Visual yang Hidup
-
Animasi karakter terasa halus.
-
Lingkungan penuh warna, dari gua gelap hingga hutan mistis.
-
Efek cahaya saat sihir atau pedang bergerak terlihat magis.
Narasi Visual
Setiap cutscene dibuat dengan pixel-art yang emosional. Anda bisa merasakan kesedihan keluarga Bergson saat kehilangan, atau kebahagiaan kecil saat makan malam bersama.
Musik yang Mendukung
Soundtrack yang melankolis, penuh orkestra lembut, mampu menambah kedalaman emosional. Saat bertarung, musik berubah jadi intens, membuat adrenalin meningkat.
Anekdot fiktif: seorang pemain menulis di blog, “Saya hampir menangis ketika melihat adegan keluarga Bergson makan malam setelah seharian bertarung. Padahal hanya pixel, tapi rasanya nyata.”
Pesan Moral dari Children of Morta
1. Keluarga adalah Kekuatan Utama
Game ini mengingatkan bahwa melawan tantangan hidup tidak bisa dilakukan sendirian.
2. Pengorbanan Adalah Bagian dari Tanggung Jawab
Setiap anggota keluarga harus mengorbankan kenyamanan demi melindungi yang lain.
3. Kerapuhan dan Kekuatan Bisa Hidup Bersama
Meskipun ada kesedihan, kehilangan, dan kelelahan, keluarga tetap menemukan alasan untuk berjuang.
4. Manusiawi dalam Dunia Fantasi
Meski berlatar fantasi, game ini memotret sisi manusiawi: konflik keluarga, kasih sayang, dan kebersamaan.
Contoh nyata: banyak review dari media game internasional menyoroti bahwa Children of Morta bukan hanya soal gameplay, tapi juga kisah emosional yang jarang ditemukan dalam genre roguelike.
Tantangan dan Kritik
Kelebihan
-
Narasi keluarga yang kuat.
-
Variasi karakter yang menyenangkan.
-
Seni pixel-art yang indah.
-
Replayability tinggi berkat sistem roguelike.
Kekurangan
-
Beberapa pemain merasa grind terlalu berat untuk membuka upgrade.
-
Progression bisa terasa lambat jika sering gagal.
-
Co-op hanya lokal, tidak ada online multiplayer penuh.
Anekdot fiktif: seorang gamer mengaku sempat frustrasi karena harus mengulang dungeon berkali-kali, tapi akhirnya puas saat bisa mengalahkan boss setelah 10 kali percobaan. “Rasanya kayak balas dendam pribadi,” katanya.
Children of Morta dalam Konteks Game Modern
Di tengah tren game AAA dengan grafis realistis, Children of Morta justru tampil beda dengan pixel-art sederhana namun penuh jiwa. Ini menunjukkan bahwa kekuatan sebuah game tidak hanya terletak pada teknologi grafis, tapi juga pada cerita dan pengalaman emosional yang ditawarkan.
Game ini juga relevan untuk generasi muda yang sering terjebak dalam kesibukan individu. Children of Morta mengingatkan bahwa kekuatan keluarga adalah fondasi dalam menghadapi tantangan, bahkan di dunia fantasi sekalipun.
Kesimpulan: Lebih dari Sekadar Game, Ini Kisah tentang Kehidupan
Children of Morta adalah perpaduan unik antara roguelike RPG dan narasi keluarga. Gameplay-nya menantang, ceritanya emosional, dan visualnya indah. Game ini berhasil membuat pemain bukan hanya merasa jadi pahlawan, tapi juga bagian dari keluarga Bergson yang hangat sekaligus rapuh.
Bagi mahasiswa, pekerja, atau gamer kasual, Children of Morta memberi pengalaman yang lebih dari sekadar hiburan: ia mengajarkan nilai kebersamaan, pengorbanan, dan kekuatan keluarga.
Pada akhirnya, Children of Morta bukan hanya tentang melawan monster. Ia adalah cermin bahwa dalam kegelapan sekalipun, cahaya keluarga tetap bisa menjadi senjata paling ampuh.
Baca Juga Konten Dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming
Baca Juga Artikel Dari: Cybersecurity Trends: Protecting Your Digital Assets—My Hands-On Guide to Staying Safe Online