Kalau kamu tanya ke aku, game apa yang paling berkesan dan bikin aku jatuh cinta sama genre Metroidvania, jawabanku tanpa ragu adalah Castlevania: Symphony of the Night. Game ini bukan cuma masterpiece dari zaman PlayStation 1, tapi juga titik balik penting dalam sejarah gaming. Gaya permainannya yang menggabungkan eksplorasi non-linear, progresi karakter, dan desain level yang cerdas berhasil mendefinisikan ulang arah franchise Castlevania—dan jujur aja, juga mengubah cara aku melihat game action-platformer.
Jadi, mari kita gali lebih dalam: kenapa Symphony of the Night dianggap klasik? Apa yang bikin dia begitu spesial? Dan kenapa sampai sekarang, puluhan tahun kemudian, game ini masih relevan dan bahkan jadi inspirasi untuk banyak game modern?
Pertama Kali Main: Kagum dan Tersesat Sekaligus
Aku masih ingat betul saat pertama kali main Symphony of the Night. Awalnya cuma iseng, main dari CD bajakan pinjaman teman (iya, zaman dulu masih banyak bajakan). Aku kira ini akan jadi game Castlevania klasik: jalan ke kanan, pukul musuh, lawan boss, lanjut. Tapi ternyata… aku langsung disambut dengan karakter bernama Alucard, musik gothic yang megah, dan kastil besar dengan banyak ruangan misterius.
Setelah beberapa jam bermain, aku sadar game ini enggak linier. Aku bisa bolak-balik, buka pintu baru dengan ability baru, dan kadang malah nyasar. Tapi entah kenapa, itu semua terasa rewarding. Setiap rahasia yang terbuka, setiap equipment langka yang aku temukan, bikin rasa penasaran makin tinggi.
Alur Cerita: Balas Dendam, Identitas, dan Kegelapan
Cerita Castlevania: Symphony of the Night dimulai pasca kejadian Rondo of Blood, dan fokus pada Alucard, putra Dracula. Alucard memutuskan buat melawan ayahnya sendiri demi menyelamatkan umat manusia. Premisnya aja udah dalam, apalagi penyajiannya—game ini punya nuansa narasi yang gelap, penuh konflik batin dan twist di pertengahan gaming.
Dan yang paling mind-blowing buatku waktu itu? Ternyata kastil yang kita jelajahi di paruh pertama game… bukan satu-satunya kastil! Ada Inverted Castle, alias kastil terbalik, yang membuka separuh dunia baru dengan boss dan rahasia tambahan.
Momen itu bikin aku langsung terdiam. Ini bukan game biasa. Ini karya seni.
Gameplay dan Eksplorasi: Metroidvania Sejati
SOTN (singkatan dari Symphony of the Night) adalah salah satu game pertama yang benar-benar menyempurnakan genre yang sekarang kita kenal sebagai Metroidvania—gabungan dari “Metroid” dan “Castlevania”.
Hal-hal yang jadi ciri khas genre ini, dan sangat terasa di game ini:
-
Peta besar dan terhubung: Tidak linier, kamu harus eksplorasi untuk menemukan jalan.
-
Ability-based progression: Ada area yang hanya bisa diakses setelah punya ability tertentu, misalnya Mist Form atau Bat Form.
-
Backtracking yang menyenangkan: Kadang kamu harus balik ke area lama dengan kemampuan baru untuk buka rahasia.
-
Leveling dan equipment: Beda dengan Castlevania klasik, di sini kamu bisa grinding, ganti senjata, armor, bahkan summon familiar.
Pengalaman ini benar-benar bikin aku merasa terkoneksi dengan dunia game. Rasanya bukan kayak main game, tapi kayak bertualang di kastil yang hidup, penuh misteri dan bahaya.
Visual dan Atmosfer: Gotik yang Megah
Meski rilis tahun 1997, visual Castlevania masih sangat indah. Gaya 2D pixel art-nya detail banget. Setiap ruangan punya nuansa sendiri: dari perpustakaan megah, ruang bawah tanah menyeramkan, sampai ballroom berhantu. Animasi Alucard luwes banget. Bahkan cape-nya aja kelihatan dinamis pas lompat.
Dan jangan lupakan efek suara dan background music (BGM) yang luar biasa. Musik seperti “Dracula’s Castle” atau “Lost Painting” masih nyangkut di kepala sampai sekarang. Konon, soundtrack-nya dibuat oleh Michiru Yamane, dan menurutku, itu adalah salah satu soundtrack game terbaik sepanjang masa.
Boss Fight Ikonik Castlevania dan Tantangan yang Seimbang
Castlevania punya banyak boss memorable. Mulai dari yang grotesque seperti Legion (bola daging manusia yang mengerikan), sampai karakter dari game sebelumnya kayak Richter Belmont. Boss fight-nya variatif, dan enggak semua bisa dilawan dengan brute force. Kadang kamu perlu strategi, atau equipment khusus.
Salah satu boss yang bikin aku frustrasi adalah Galamoth—monster raksasa dengan serangan listrik gila-gilaan. Aku sempat mati berkali-kali, sampai akhirnya nemu armor anti listrik dan baru bisa menang. Di situlah kerennya game ini: mengajak kamu mikir dan siapin diri, bukan cuma tekan tombol.
Sistem RPG dan Customisasi Karakter
Salah satu fitur yang paling aku suka adalah unsur RPG di game ini. Kamu bisa:
-
Naik level
-
Ganti senjata dan armor
-
Pakai item buat heal, buff, atau debuff
-
Punya familiar (teman kecil) yang bantu bertarung
-
Buka skill baru (kayak backdash, mist form)
Ini bikin setiap playthrough bisa beda. Kamu bisa main sebagai glass cannon, atau jadi tank yang susah mati. Mau fokus pakai magic juga bisa.
Sebagai orang yang suka eksplorasi dan ngumpulin item, fitur ini bikin aku betah banget grinding. Bahkan kadang aku main bukan buat majuin cerita, tapi sekadar cari item langka atau naikin level familiar.
Inverted Castle: Plot Twist Castlevania Sekaligus Game Kedua
Seperti yang sempat aku singgung di atas, Inverted Castle adalah momen twist paling legendaris di game ini. Kamu kira game udah mau tamat, eh ternyata baru setengah jalan! Kastilnya dibalik 180 derajat—secara harfiah—dan kamu harus eksplorasi ulang dari bawah ke atas.
Ini bukan cuma gimmick. Inverted Castle punya musuh baru, layout unik, dan ending alternatif. Game ini benar-benar penuh kejutan.
Menurutku, ini salah satu alasan kenapa game ini sangat dicintai gamer. Kamu dikasih value dua kali lipat dari ekspektasi.
Pengaruh Besar Castlevania dalam Dunia Game
Symphony of the Night bukan cuma sukses secara penjualan, tapi juga jadi inspirasi buat banyak developer. Tanpa game ini, mungkin enggak ada:
-
Hollow Knight
-
Dead Cells
-
Blasphemous
-
Axiom Verge
-
Ender Lilies
Bahkan game modern kayak Bloodstained: Ritual of the Night, yang dibuat oleh Koji Igarashi (produser Castlevania), adalah penerus spiritual langsung dari Castlevania.
Game ini ngasih blueprint tentang bagaimana bikin eksplorasi yang rewarding, gameplay yang mendalam, dan dunia yang atmosferik. Dan itu terus ditiru sampai sekarang.
Kalau kamu penasaran sama pengaruh game ini di genre Metroidvania secara keseluruhan, ada pembahasan menarik dari Game Informer yang pernah aku baca waktu riset buat tulisan ini. Isinya cukup mendalam dan kasih konteks historis yang bagus.
Tips Buat Pemain Baru
Kalau kamu baru mau nyoba main game ini (sekarang udah ada versi PS4, Xbox, bahkan mobile), berikut beberapa tips dariku:
-
Simpan game di banyak slot – supaya bisa coba ending berbeda
-
Jangan buru-buru tamatkan – eksplorasi adalah inti game ini
-
Gunakan teleport room buat perjalanan cepat
-
Coba main tanpa pakai equipment top-tier biar lebih menantang
-
Buka semua map – cari rahasia tersembunyi!
Dan kalau kamu suka tantangan, coba deh main mode Richter. Dia lebih fragile, tapi lincah dan punya gaya main yang beda banget dari Alucard.
Warisan dan Posisi Castlevania Sebagai Karya Legendaris
Aku pribadi ngerasa Castlevania: Symphony of the Night lebih dari sekadar game. Dia adalah tonggak sejarah dalam desain game. Dia ngajarin bahwa game bisa indah, dalam, penuh misteri, dan tetap fun.
Game ini nggak pakai cutscene panjang, nggak pakai grafik 3D realistis, tapi bisa bikin aku betah berjam-jam. Ini bukti bahwa gameplay dan atmosfer adalah raja.
Banyak game sekarang yang canggih secara teknis, tapi kehilangan jiwa. Castlevania mungkin sederhana dari luar, tapi di dalamnya ada nyawa, ada hati, dan ada semangat kreatif yang luar biasa.
Apakah Castlevania Masih Layak Dimainkan di Era Sekarang?
Jawabannya: 1000% YA.
Visual pixel art-nya masih cantik. Musiknya masih memikat. Gameplay-nya masih bikin nagih. Bahkan buat gamer generasi baru yang belum pernah sentuh PS1 sekalipun, Castlevania tetap punya daya tarik kuat.
Dan yang paling penting: game ini adalah bagian dari sejarah. Kalau kamu ngaku gamer sejati—terutama pencinta genre Metroidvania—kamu wajib main ini minimal sekali dalam hidupmu.
Game dengan maskot lucu – Pikachu, cuma ada di game: Pokémon Unite: MOBA Unik dengan Karakter Pokémon