Bully Scholarship Edition, Game Ciptaan Rockstar Terbaik

Bully Scholarship Edition

Ah, Bully. Kalau kamu pernah memainkan game ini, mungkin kamu sudah tahu kenapa begitu banyak orang beranggapan kalau Bully adalah salah satu game terbaik yang pernah diciptakan Rockstar. Dan jujur saja, meskipun GTA sering disebut-sebut sebagai mahakarya mereka, bagi saya pribadi, Bully: Scholarship Edition punya tempat yang lebih spesial di hati. Ini bukan sekadar soal gameplay atau grafik, tapi tentang bagaimana game ini bisa memberikan pengalaman yang berbeda dari kebanyakan game lainnya—sebuah game yang tidak takut untuk menghadirkan kisah remaja yang seru, aneh, dan penuh kenakalan.

Nah, buat yang belum tahu atau cuma dengar-dengar doang, Bully Scholarship Edition adalah versi remaster dari game Bully original yang dirilis di PS2 pada 2006. Dengan versi Scholarship Edition, game ini hadir lagi di beberapa konsol baru pada waktu itu, lengkap dengan tambahan misi, mini-game, karakter, dan kelas yang bisa diikuti oleh karakter utamanya, Jimmy Hopkins. Dan yes, meski game ini sudah cukup tua, setiap kali saya memainkannya, saya selalu merasa seolah kembali ke masa remaja yang penuh petualangan.

Pengalaman Pribadi Bermain Bully

Saya masih ingat pertama kali memainkannya; waktu itu saya tidak tahu apa yang harus diharapkan. Rockstar memang terkenal karena GTA, jadi saya kira game ini bakal punya vibe yang sama: bebas melakukan apa saja, tapi ternyata, Bully Scholarship Edition menawarkan sesuatu yang lebih unik. Di sini, kita tidak bermain sebagai penjahat jalanan atau pembalap liar, melainkan sebagai anak sekolah. Yup, benar sekali—anak sekolah.

Jimmy Hopkins, karakter utama, bukan anak yang biasa-biasa saja. Dia anak nakal, suka berantem, dan sering bikin masalah. Tapi justru itu yang membuatnya menarik. Setiap kali bermain sebagai Jimmy, saya merasakan sedikit nostalgia akan masa sekolah—walau tidak sampai bikin onar seperti Jimmy tentunya. Dalam game ini, kamu harus menghadapi bully, pengajar yang sok tahu, dan bahkan siswa-siswa lainnya yang punya geng masing-masing. Dan sebagai pemain, kita bebas untuk memilih apakah ingin membantu mereka, atau justru memperkeruh suasana.

Yang menarik, Bully bukan sekadar tentang bertarung atau membuat onar. Di game ini, kamu juga bisa ikut kelas seperti Kimia, Seni, dan Gym yang masing-masing memberikan bonus berbeda. Ini hal yang membuat game ini terasa lebih hidup dan berbeda. Saya ingat betul bagaimana saya merasa “senang” mengikuti kelas Seni karena bisa meningkatkan skill rayuan Jimmy—ya, game ini memang punya sentuhan-sentuhan kecil yang bikin kita terus ingin bermain.

Pelajaran dari Bully: Lebih dari Sekedar Game

Mungkin terdengar aneh, tapi menurut saya, ada pelajaran yang bisa kita ambil dari Bully Scholarship Edition. Dalam game ini, meski Jimmy terkesan nakal, dia sebenarnya ingin membuat sekolah Bullworth menjadi tempat yang lebih baik—walau caranya cukup kasar. Dia menantang bully, menghadapi para preman, dan bahkan menantang pengajar yang tidak adil. Di satu sisi, Jimmy mengajarkan kita untuk melawan ketidakadilan, tapi di sisi lain, kita juga melihat betapa kompleksnya karakter anak muda yang tidak selalu hitam-putih.

Sebagai pemain, kadang kita merasa simpati dengan Jimmy. Dia adalah anak yang, di satu sisi, mencoba bertahan di lingkungan yang keras dan penuh kekerasan. Saya pun sering merasa bahwa Bully Scholarship Editionmenunjukkan betapa sulitnya menjadi remaja di dunia yang tidak selalu adil. Di sekolah, kamu bisa menjadi korban atau pelaku, dan seringkali, keduanya tidak jauh berbeda. Game ini seperti ingin menyampaikan bahwa kadang kita perlu melawan, tapi di saat yang sama, perlu juga memiliki empati kepada mereka yang mungkin sedang melalui masa sulit.

Kenapa Bully: Scholarship Edition Harus Dimainkan

Jika kamu belum pernah mencoba Bully, saya sangat merekomendasikannya. Selain gameplay yang seru, Bully menawarkan alur cerita yang unik dan karakter-karakter yang sangat mengesankan. Setiap geng di sekolah punya kepribadian dan cerita masing-masing. Ada anak nerd, atlet, dan preman sekolah. Kamu akan diajak untuk berkenalan dengan mereka semua, dan bagaimana Jimmy harus beradaptasi dengan lingkungan yang beragam ini.

Buat saya, Bully Scholarship Edition adalah game yang tetap relevan meski sudah lebih dari satu dekade sejak rilisnya. Bahkan, banyak game baru yang mencoba tema sekolah. Tapi, tak ada yang bisa menyaingi keunikan Bully. Rockstar berhasil menangkap esensi kehidupan sekolah dengan cara yang hanya bisa mereka lakukan: berani, berbeda, dan penuh kenakalan.

Dan ada satu lagi yang bikin game ini spesial: humornya. Dalam game ini, kamu akan menemukan banyak momen lucu. Mulai dari dialog konyol antar karakter hingga situasi absurd yang akan membuatmu tertawa. Rasanya seperti menonton komedi remaja, tapi kamu yang memainkannya.

Apakah Bully: Scholarship Edition Butuh Sekuel?

Sejujurnya, ini pertanyaan yang sering saya tanyakan pada diri sendiri. Di satu sisi, saya ingin melihat apa yang bisa Rockstar lakukan dengan Jimmy di sekolah yang lebih modern, mungkin dengan grafis yang lebih baik dan lebih banyak fitur. Tapi di sisi lain, saya merasa Bully Scholarship Edition sudah cukup sempurna sebagai game yang berdiri sendiri. Ada keindahan dalam keunikannya, dan mungkin, jika terlalu dipaksakan, sekuelnya bisa kehilangan pesona yang membuat Bully istimewa.

Namun, jika Rockstar memutuskan untuk membuat Bully 2, saya akan jadi orang pertama yang antre untuk membelinya. Membayangkan kembali ke Bullworth Academy, dengan karakter-karakter baru dan tantangan baru, rasanya tidak bisa dilewatkan.

Kesimpulan Bully: Scholarship Edition

Pada akhirnya, Bully: Scholarship Edition adalah salah satu karya terbaik Rockstar yang harus dicoba oleh setiap gamer. Ini lebih dari sekadar game tentang anak nakal. Ini refleksi tentang kehidupan sekolah. Kadang keras, tapi penuh kenangan. Dari alur cerita, karakter, hingga momen-momen kecil yang menghibur, semuanya menjadikan Bully sebuah game yang memorable.

Dan, jika kamu belum mencoba game ini, percayalah. Kamu akan terkejut dengan pengalaman yang berbeda, dan berkesannya, perjalanan bersama Jimmy Hopkins. Jadi, jika ada kesempatan, cobalah Bully Scholarship Edition dan nikmati petualangan yang unik ini. Karena siapa tahu, kamu mungkin menemukan sesuatu yang lebih dari sekadar game sekolah biasa.

Author