Sony Doom Eternal: Dunia Konsol Bertemu degan Neraka Digital

Jakarta, teckknow.com – Bagi penggemar game aksi dengan adrenalin tanpa jeda, nama Sony Doom Eternal bukanlah hal asing. Tapi ketika game ini akhirnya mendarat di konsol Sony—PlayStation 4 dan kemudian dioptimalkan untuk PlayStation 5—dunia para gamer berubah. Lebih brutal, lebih cepat, dan lebih sinematik dari sebelumnya.

Bayangkan: kamu adalah Slayer. Satu-satunya harapan manusia melawan invasi iblis dari neraka. Tak ada tempat sembunyi, tak ada waktu untuk tenang. Hanya kamu, senjata-senjata gila, dan gerombolan makhluk mengerikan yang haus darah.

Saat Doom Eternal dirilis di platform Sony, banyak gamer PS yang sebelumnya tak terlalu mengikuti serial Doom versi klasik langsung terpikat. Termasuk Damar, mahasiswa teknik elektro dan gamer PS5 aktif. “Gue pikir ini game ‘tembak-tembakan biasa’, tapi setelah main dua jam… tangan sampai keringetan. Gamenya gila.”

Itulah kekuatan Doom Eternal. Ia bukan hanya soal menembak. Ia adalah tentang kecepatan, insting, dan desain level yang memaksa kamu berpikir dalam hitungan detik.

Doom Eternal dan DNA FPS yang Tak Bisa Ditiru

Sony Doom Eternal

Doom bukan game baru. Ia sudah ada sejak tahun 1993, mencetak sejarah sebagai pelopor genre First Person Shooter (FPS). Tapi Doom Eternal? Ia adalah bentuk evolusi modern dari warisan itu. Dan di konsol Sony, game ini tampil dengan performa yang memukau.

Berikut elemen yang membuat Doom Eternal begitu adiktif:

a. Combat Loop Tanpa Ampun

Setiap pertempuran adalah kombinasi antara:

  • Gerakan cepat (dash, double jump)

  • Senjata dengan variasi brutal (Super Shotgun, BFG, Plasma Rifle)

  • Strategi mikro: gunakan Chainsaw untuk amunisi, Glory Kill untuk kesehatan, dan Flame Belch untuk armor.

Di PlayStation 5, semua mekanik ini terasa makin mulus berkat 60fps stabil dan loading time yang dipangkas drastis.

b. Level Design Cerdas

Doom Eternal bukan sekadar arena tembak-tembakan. Tiap level dibangun layaknya teka-teki vertikal, memaksamu bergerak, melompat, memutar strategi. Kamu harus terus bergerak. Diam = mati.

c. Soundtrack Metal yang Menggila

Musik garapan Mick Gordon menambah atmosfer. Setiap dentuman riff gitar serasa mengiringi Slayer menghancurkan iblis. Di PS5, dukungan audio 3D membuat sensasinya makin imersif.

d. Visual dan Optimisasi untuk Konsol Sony

Dengan PS5, game ini bisa dijalankan di mode performance (120fps untuk monitor tertentu) atau mode fidelity (resolusi tinggi dengan ray tracing). Bahkan di PS4 sekalipun, game tetap berjalan dengan baik tanpa banyak kompromi.

Adaptasi Doom Eternal di Platform Sony: Kelebihan, Tantangan, dan Update

Doom Eternal awalnya dirancang untuk PC—tempat gamer bisa mengatur semuanya secara bebas. Tapi saat dibawa ke konsol Sony, id Software dan Bethesda berhasil menjaga pengalaman gameplay tetap maksimal.

Kelebihan di Konsol Sony:

  • Kontroler DualSense memberikan feedback yang responsif, terutama saat menembak dan dash.

  • Auto-aim assist yang halus membantu pemain konsol tetap kompetitif tanpa merusak ritme permainan.

  • UI disesuaikan agar cocok dengan navigasi stik analog dan D-Pad.

  • Update gratis ke PS5 membuat banyak gamer PS4 makin loyal.

Namun tentu, ada beberapa tantangan:

  • Aim menggunakan stik tidak sepresisi mouse.

  • Tantangan platforming bisa terasa lebih sulit karena kontrol terbatas.

  • Upgrade skill dan rune kadang terasa terlalu banyak untuk ditelusuri lewat controller.

Tapi secara keseluruhan, Doom Eternal tetap tampil sebagai port yang sangat solid. Banyak reviewer dari media game Indonesia bahkan menyebut ini sebagai salah satu FPS terbaik untuk konsol.

Komunitas Gamer Sony dan Reaksi Mereka terhadap Doom Eternal

Yang menarik adalah bagaimana komunitas gamer Sony—yang selama ini terbiasa dengan game naratif seperti The Last of Us, God of War, atau Horizon—menyambut Doom Eternal yang sangat “bar-bar” ini.

Beberapa reaksi yang banyak ditemukan:

“Akhirnya bisa main game brutal yang bukan horror tapi tetap bikin deg-degan.”
“Gamenya beneran capek, tapi seru banget. Harus mikir cepat, gak bisa ngelamun.”
“Gak nyangka cerita Doom bisa semenarik ini. Dulu pikirannya cuma game lawas tanpa plot.”

Ya, Doom Eternal memang mengejutkan dari sisi narasi. Meski banyak yang menganggap game ini hanya soal tembak-menembak, kenyataannya latar belakang dunia Doom sangat kompleks—penuh lore, sejarah, dan konflik antar dimensi.

Di konsol Sony, fitur trophy juga mendorong banyak pemain untuk mengeksplorasi semua aspek game—dari collectible hingga tantangan rahasia. Inilah yang memperpanjang umur game dan menciptakan konten endless bagi komunitas.

Di media sosial, banyak juga kreator konten dari Indonesia yang membuat reaction gameplay, tips melawan Marauder, hingga meme tentang rage quit. Stick analog jadi korban, katanya.

Masa Depan Doom di Konsol Sony—Masih Ada Neraka yang Menanti?

Pasca Doom Eternal, muncul banyak spekulasi: apakah akan ada Doom Eternal 2? Apakah franchise ini akan semakin dalam menyatu dengan ekosistem Sony?

Saat ini, dengan Microsoft sebagai pemilik Bethesda, banyak gamer Sony sempat cemas: apakah Doom masih akan dirilis di PlayStation? Tapi lewat pernyataan resmi, beberapa game Bethesda tetap hadir lintas platform.

Yang pasti, selama komunitas Sony tetap aktif memainkan, membeli, dan membicarakan Doom, peluang untuk kehadiran sekuel atau spin-off tetap terbuka.

Beberapa hal yang diharapkan oleh komunitas PlayStation:

  • Mode co-op campaign online

  • Versi VR untuk PSVR2

  • Skin eksklusif atau kolaborasi dengan karakter khas Sony

Terlepas dari masa depan itu, Doom Eternal sudah menancapkan jejak kuat di platform Sony. Ia bukan hanya sekadar game port, tapi game yang memperkenalkan genre klasik dengan balutan modern—dan diterima hangat oleh komunitas konsol.

Penutup: Doom Eternal dan Sony—Perpaduan Neraka dan Teknologi yang Layak Dirayakan

Doom Eternal membuktikan bahwa game tak harus rumit secara naratif atau penuh cutscene untuk jadi luar biasa. Di tangan yang tepat, game dengan intensitas tinggi, gameplay reflektif, dan desain dunia yang memukau bisa jadi pengalaman yang tak terlupakan.

Dan saat ia mendarat di ekosistem Sony, terbukalah pintu baru bagi para gamer konsol untuk ikut merasakan adrenaline rush yang selama ini mungkin hanya dinikmati pengguna PC.

Untukmu yang belum pernah main? Doom Eternal bukan sekadar game. Ia adalah ujian refleks, ketahanan mental, dan… ya, mungkin juga kontroler-mu.

Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Gaming

Baca Juga Artikel dari: Menjadi Wali Kota Digital: Menjelajahi Dunia Game Cities: Skylines

Author