Pernahkah kamu merasa terjebak dalam mimpi yang terlalu nyata, tapi juga terlalu aneh untuk menjadi kenyataan? Itulah pengalaman pertama saya saat memainkan Inside the Backrooms, game horor co-op yang bikin bulu kuduk merinding dan otak bekerja ekstra keras. Awalnya, saya berpikir ini hanya game puzzle biasa dengan jumpscare sesekali—saya salah besar!
Jika kamu suka horor dengan atmosfer yang menegangkan dan teka-teki yang menguras otak, game ini wajib ada di daftar permainanmu. Namun, jangan salah—tanpa strategi yang tepat, kamu bisa tersesat di lorong-lorong tanpa akhir, dikejar entitas menakutkan, dan frustrasi mencari jalan keluar. Jadi, izinkan saya berbagi pengalaman, kesalahan, dan tips yang bisa membantumu bertahan lebih lama di dunia yang aneh ini.
Apa Itu Inside the Backrooms?
Buat yang belum tahu, Inside the Backrooms adalah game survival horor multiplayer berbasis konsep liminal space dan creepypasta Backrooms. Game ini dibuat oleh developer indie dan telah mendapatkan banyak perhatian karena suasana menegangkannya.
Kamu dan teman-temanmu (atau sendirian, jika cukup berani) akan terjebak dalam serangkaian ruangan kosong, lorong-lorong tanpa akhir, dan tempat-tempat aneh yang seolah memiliki nyawa sendiri. Yang membuatnya semakin menakutkan adalah kehadiran berbagai makhluk (atau entitas) yang akan mengincarmu.
Bukan hanya sekadar berlari dan bersembunyi, game ini juga penuh dengan teka-teki yang mengharuskan pemain bekerja sama untuk menemukan jalan keluar. Suara samar, cahaya berkedip, dan perasaan bahwa “sesuatu” sedang mengawasimu membuat game ini terasa seperti mimpi buruk yang tidak berujung.
Kesalahan Pemula yang Sering Terjadi Di Inside the Backrooms
Saat pertama kali bermain, saya dan teman-teman banyak melakukan kesalahan konyol yang berakhir dengan kematian cepat. Berikut beberapa di antaranya, supaya kamu tidak mengulang kesalahan yang sama:
1. Tidak Memperhatikan Suara
Di game ini, suara adalah kunci. Banyak entitas yang tertarik dengan suara, dan jika kamu terlalu sering berlari atau membuka pintu sembarangan, mereka akan datang mengejarmu. Kesalahan pertama saya? Mengobrol dengan teman di voice chat sambil tertawa keras. Hasilnya? Kami semua mati dalam waktu kurang dari lima menit.
Tips:
- Gunakan langkah kaki sekecil mungkin.
- Jangan lari jika tidak diperlukan.
- Jika mendengar suara aneh, berhenti dan cari tahu sumbernya.
2. Tidak Menandai Jalan yang Sudah Dilalui
Salah satu tantangan terbesar dalam Inside the Backrooms adalah labirinnya yang membingungkan. Tanpa tanda atau petunjuk, kamu bisa berputar-putar di tempat yang sama selama berjam-jam.
Tips:
- Gunakan fitur spray paint (jika tersedia) untuk menandai jalur yang sudah kamu lewati.
- Catat di kepala atau gunakan kertas untuk menggambar peta sederhana.
- Jika bermain dengan teman, bagi tugas untuk mengingat jalur tertentu.
3. Panik Saat Bertemu Entitas
Ada banyak jenis entitas di game ini, dan masing-masing memiliki pola serangan yang berbeda. Kesalahan saya dulu? Langsung kabur begitu melihat makhluk aneh, tanpa berpikir. Akibatnya, saya malah menabrak tembok dan mati lebih cepat.
Tips:
- Pelajari pola gerakan setiap entitas. Beberapa bisa dikalahkan dengan tetap diam, sementara yang lain harus dihindari dengan cara tertentu.
- Jangan panik. Tetap tenang dan buat keputusan berdasarkan informasi.
Cara Bertahan Lebih Lama Di Game Inside the Backrooms
1. Kenali Setiap Entitas
Ada beberapa makhluk yang harus kamu waspadai di Inside the Backrooms. Berikut beberapa yang paling sering ditemui:
- The Smiling Man: Jika melihatnya, jangan menatap terlalu lama. Balik badan secara perlahan dan pergi dengan tenang.
- Hound: Anjing humanoid yang agresif. Tetap diam dan jangan buat suara.
- Skin-Stealer: Makhluk yang bisa menyamar sebagai manusia. Jika melihat temanmu bertingkah aneh, hati-hati!
2. Gunakan Item dengan Bijak
Di sepanjang permainan, kamu akan menemukan berbagai item yang bisa menyelamatkan nyawamu.
- Lampu senter: Berguna di tempat gelap, tapi bisa menarik perhatian entitas. Gunakan dengan hati-hati.
- Almond Water: Penyembuh utama di game ini. Selalu simpan beberapa di inventori.
- Kunci dan kode: Beberapa ruangan terkunci dan memerlukan kode tertentu untuk dibuka. Jangan buang kunci sembarangan!
3. Bermain dengan Strategi
Jika bermain dalam mode multiplayer, kerja sama adalah kunci utama untuk bertahan hidup. Beberapa tips strategi yang bisa diterapkan:
- Jangan semua orang lari bersamaan. Satu orang bisa mengintai, sementara yang lain tetap diam.
- Bagikan tugas: satu orang fokus pada teka-teki, satu lagi mengawasi entitas.
- Gunakan chat atau voice secara strategis, tapi jangan terlalu berisik.
Pengalaman Paling Mengerikan
Saya ingat salah satu sesi bermain yang benar-benar membuat saya hampir menyerah. Waktu itu, saya bermain dengan tiga teman lainnya. Kami berhasil masuk ke level berikutnya, tetapi tiba-tiba kami mendengar suara langkah kaki berat dari ujung lorong.
Kami panik dan bersembunyi di ruangan kecil, berharap entitas itu pergi. Tapi kemudian, satu teman saya—yang terlalu penasaran—mengintip keluar. Boom! Makhluk itu langsung menyerangnya, dan kami semua terpencar. Saya berlari tanpa arah, menemukan lorong baru yang belum pernah saya lihat sebelumnya. Saat saya berpikir sudah aman, tiba-tiba lampu di sekitar saya mulai berkedip. Saya tahu ada sesuatu yang datang.
Yang membuatnya lebih parah? Saya sendirian. Headphone saya bergetar dengan suara aneh, dan layar saya mulai glitch. Tiba-tiba, di depan saya muncul Smiling Man. Saya tidak sempat bereaksi. Layar saya langsung gelap.
Sejak saat itu, saya belajar satu hal penting: jangan pernah bermain terlalu agresif di game ini.
Kesimpulan: Apakah Inside the Backrooms Layak Dimainkan?
Jawaban singkatnya? YA! Jika kamu suka horor psikologis, game ini adalah pengalaman yang wajib dicoba. Atmosfernya sangat imersif, tantangannya seru, dan bermain bersama teman membuatnya lebih mendebarkan.
Namun, ini bukan game untuk semua orang. Jika kamu tidak suka game dengan banyak teka-teki atau atmosfer yang terlalu tegang, mungkin Inside the Backrooms bisa terasa terlalu intens.
Bagi saya, game ini adalah kombinasi sempurna antara horor dan strategi. Setiap kali saya memainkannya, saya selalu menemukan cara baru untuk bertahan hidup—atau mati dengan cara yang lebih konyol.
Jadi, kalau kamu siap menghadapi dunia penuh lorong tanpa ujung, suara samar, dan entitas yang selalu mengintai, silakan masuk ke Backrooms… kalau berani!