Saya masih ingat pertama kali mencoba Kingdom Come Deliverance —rasanya seperti dilempar ke dunia yang benar-benar nyata, bukan sekadar dunia fantasi RPG biasa. Tidak ada sihir, tidak ada monster aneh, hanya sejarah mentah dengan tantangan yang nyata. Jika kamu terbiasa dengan game seperti Skyrim atau The Witcher, game ini akan memberi pengalaman yang jauh lebih menantang dan imersif.
Buat kamu yang belum familiar, Kingdom Come Deliverance adalah RPG open-world dari Warhorse Studios yang dirilis pada tahun 2018. Game ini mengambil setting Bohemia abad ke-15, di mana kamu bermain sebagai Henry, seorang pandai besi yang terjebak dalam perang saudara setelah desanya dihancurkan oleh tentara bayaran.
Dari mekanisme pertarungan yang realistis hingga sistem bertahan hidup yang ketat, game ini menawarkan pengalaman berbeda yang tidak semua orang bisa langsung nikmati sensasi gaming. Tapi kalau kamu sabar, Kingdom Come Deliverance akan menjadi salah satu RPG paling memuaskan yang pernah kamu mainkan.
1. Dunia yang Realistis, Tanpa Elemen Fantasi
Kalau kamu suka game dengan dunia penuh naga, elf, atau sihir, bersiaplah untuk kecewa—karena game ini murni sejarah. Warhorse Studios sangat serius dalam menciptakan dunia yang berdasarkan kejadian nyata di abad pertengahan, lengkap dengan arsitektur, budaya, dan sistem sosial yang akurat.
Saya benar-benar kagum dengan detailnya. Dari desa-desa kecil hingga kastil megah, semua terasa hidup dan otentik. Bahkan, pakaian dan senjata yang digunakan dibuat berdasarkan riset sejarah yang mendalam. Ini bukan sekadar game, tapi juga pelajaran sejarah interaktif.
Tapi konsekuensinya?
- Tidak ada shortcut—kalau kamu lapar, kamu harus makan.
- Kalau baju besimu kotor, orang akan memperlakukanmu dengan kurang hormat.
- Bahkan kalau kamu tidak tidur, performamu dalam pertempuran bakal menurun drastis.
Game ini menuntut perhatian pada detail kecil yang sering diabaikan oleh RPG lainnya.
2. Sistem Pertarungan Kingdom Come Deliverance yang Menantang (dan Brutal!)
Kalau kamu terbiasa dengan sistem hack-and-slash seperti di Assassin’s Creed, pertarungan di game ini akan terasa seperti neraka pada awalnya. Kingdom Come Deliverance menggunakan sistem pertarungan berbasis fisika yang realistis.
Apa yang membuatnya berbeda?
- Serangan harus diarahkan dengan benar—ada enam arah serangan yang bisa kamu gunakan.
- Timing sangat penting, karena musuh juga bisa memblokir dan melakukan serangan balik.
- Armor benar-benar berfungsi! Serangan ke pelindung baja hampir tidak akan melukai musuh, jadi kamu harus pintar mencari celah.
Ketika saya pertama kali bertarung melawan seorang bandit, saya langsung mati dalam hitungan detik. Ini bukan game yang bisa kamu spam serangan tanpa berpikir. Setiap pertarungan terasa seperti duel nyata yang menegangkan, dan itu justru membuat kemenangan terasa lebih memuaskan.
3. Quest yang Imersif dan Tidak Selalu Hitam-Putih
Salah satu hal terbaik tentang Kingdom Come Deliverance adalah bagaimana quest-questnya terasa alami dan organik. Tidak ada “quest marker” yang terlalu gamblang seperti di game lain. Kamu harus benar-benar mendengarkan dialog dan menggunakan akal untuk menyelesaikan misi.
Salah satu momen favorit saya adalah ketika saya diberi tugas untuk menyelidiki pembunuhan di sebuah desa. Tidak ada petunjuk yang jelas, jadi saya harus mencari informasi dari penduduk setempat, mengamati bukti, dan membuat kesimpulan sendiri. Rasanya seperti menjadi detektif abad pertengahan!
Selain itu, game ini tidak memaksamu untuk selalu menjadi “pahlawan baik”. Ada banyak cara untuk menyelesaikan quest:
- Bisa lewat negosiasi jika skill bicaramu tinggi.
- Bisa menyelinap dan mencuri dokumen penting.
- Atau langsung bertarung (kalau kamu cukup percaya diri).
Pilihan yang kamu buat juga mempengaruhi dunia di sekitarmu. Misalnya, kalau kamu mencuri dan ketahuan, orang-orang akan mulai mencurigaimu dan harga barang bisa lebih mahal di toko karena mereka tidak mempercayaimu lagi.
4. Tidak Mudah, Tapi Justru Itu yang Membuatnya Seru
Saya tidak akan bohong—game ini tidak cocok untuk semua orang.
- Sistem save game yang terbatas (harus minum Schnapps atau tidur di tempat tidur).
- Tidak ada fast travel instan (kamu harus menemukan jalan sendiri).
- Pertarungan awal terasa sangat sulit.
Tapi justru di situlah daya tariknya. Kingdom Come Deliverance tidak memanjakan pemainnya. Kamu harus benar-benar belajar dan berkembang seperti karakter utama, Henry.
Kalau kamu suka tantangan dan ingin pengalaman RPG yang benar-benar berbeda dari biasanya, game ini sangat layak dicoba.
Kesimpulan – Haruskah Kamu Main Kingdom Come Deliverance?
Kalau kamu menginginkan RPG dunia terbuka dengan sistem pertarungan yang realistis, cerita yang dalam, dan tantangan yang autentik, maka jawabannya adalah ya.
Tapi kalau kamu lebih suka game dengan mekanisme yang lebih sederhana dan cepat, mungkin game ini bukan untukmu.
Satu hal yang pasti, Kingdom Come Deliverance memberikan pengalaman yang unik dan imersif yang sulit ditemukan di game lain. Setelah melewati awal yang sulit, saya benar-benar tenggelam dalam dunia abad pertengahan yang luar biasa ini.
Kalau kamu penasaran, coba saja! Siapa tahu ini akan menjadi salah satu game favoritmu. 😎