Telkom Satelit: Gunakan Roket Elon Musk, Telkom Luncurkan 3 Satelit Terbaru

Halo Sahabat TechnoknowKali ini kita akan Bahas Topik mengenai judul Telkom Satelit: Gunakan Roket Elon Musk, Telkom Luncurkan 3 Satelit Terbaru.

Telkom, melalui anak perusahaannya Telkomsat, tengah mempersiapkan peluncuran satelit terbarunya ke luar angkasa dalam beberapa minggu mendatang. Satelit ini menampilkan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang lebih canggih dibandingkan dengan satelit sebelumnya.

Telkom Satelit

Telkom Satelit:  Keunggulan & Spesifikasi Satelit Diluncurkan

SVP Corporate Communications dan Investor Relation dari Telkom, mengungkapkan bahwa satelit Telkom yang akan diluncurkan ini berjenis High Throughput Satellite (HTS). Berbeda dengan satelit sebelumnya yang memiliki satu cakupan area di Bumi (beam coverage) berukuran besar (single wide beam), satelit HTS ini dirancang dengan cakupan area di Bumi yang lebih kecil namun jumlahnya banyak (multi-spots beam). “Teknologi high throughput satellite (HTS) ini memungkinkan desain cakupan area yang lebih efisien dan efektif,” jelas Reza dikutip dari detikINET.

Satelit ini diproduksi oleh Thales Alenia Space, sebuah perusahaan manufaktur satelit yang berbasis di Prancis. Satelit tersebut telah dikirimkan ke Pelabuhan Cape Canaveral, Amerika Serikat, pada 9 Januari 2024, Peluncuran satelit ini direncanakan pada pertengahan Februari, dengan target operasional pada April 2024. Satelit internet milik Telkom akan diluncurkan menggunakan roket Falcon 9 dari SpaceX.

Perusahaan yang dipimpin oleh Elon Musk. Roket ini akan menempatkan satelit pada slot orbit di 113 derajat Bujur Timur (BT), memulai perjalanan penting satelit Telkom ke luar angkasa. Kolaborasi ini mencerminkan kemitraan strategis antara Telkom, sebagai pemain kunci dalam industri telekomunikasi Indonesia, dan SpaceX, salah satu perusahaan ruang angkasa terkemuka di dunia. Ini menegaskan komitmen bersama untuk mendorong inovasi dan kemajuan teknologi di bidang satelit dan telekomunikasi.

Telkom Satelit: Pemerataan Akses Digital dan Kedaulatan Data

“Satelit HTS Telkom mampu menghasilkan kekuatan pancar yang besar di area yang dicakup oleh beam-nya, yang memungkinkan pengiriman data dalam jumlah besar ke lokasi tersebut,” ujar Reza, Diharapkan, Satelit HTS Telkom akan memberikan kontribusi signifikan dalam pemerataan akses digital di Indonesia.

Reza menjelaskan bahwa satelit ini akan menyediakan layanan backhaul juga berbasis satelit terbaik, mendukung pengembangan sektor maritim, dan mengurangi ketergantungan pada kapasitas satelit asing. Hal ini akan mendukung kedaulatan data (data sovereignty) di Indonesia. “Satelit ini akan digunakan untuk memperluas akses digital di negara Indonesia melalui jaringan layanan berbasis satelit, mengembangkan bisnis maritim, dan mendukung kedaulatan data dengan mengurangi ketergantungan pada kapasitas satelit asing,” tambahnya.

Dengan peluncuran ini, Telkom akan mengelola tiga satelit aktif. Selain satelit HTS yang akan ditempatkan di slot orbit 113 BT, Telkom juga mengoperasikan Satelit Merah Putih (Telkom 4) di slot orbit 108 BT dan satelit Telkom-3S di slot orbit 118 BT. Ketiga satelit ini dibuat untuk memperkuat infrastruktur serta telekomunikasi Telkom, dimana penyediaan layanan sudah menjadi sangat luas dalam meningkatkan konektivitas di seluruh Indonesia.

Telkom Satelit: Manfaat Starlink untuk Tingktkan Pelayanan

Selain itu, terdapat informasi menarik mengenai pemanfaatan satelit orbit rendah (LEO) Starlink oleh PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) untuk melayani pelanggan Telkomsel. Teknologi LEO Starlink yang diadopsi oleh Telkomsat menjadi solusi bagi layanan internet Telkomsel di Indonesia. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Telkomsat telah menggunakan teknologi Starlink dalam menyediakan berbagai akses internet bagi pelanggan Telkomsel, dengan total kapasitas mencapai 180 Gbps.

“Secara hubungan bisnis, terdapat kebutuhan antara Telkomsat dan Starlink dalam konteks kerja sama. Namun, yang tidak diperbolehkan adalah jika Starlink menjual langsung kepada ritel atau menjual perangkatnya secara langsung,” jelas Indra Maulana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ditjen PP, dalam keterangan yang dikutip dari BisnisTekno pada Jumat, 1 Februari 2024.

Indra Maulana juga menegaskan bahwa Kemenkominfo akan memperlakukan Starlink secara adil selama perusahaan itu memberikan layanan terbaiknya kepada masyarakat di wilayah Indonesia. Starlink harus mematuhi sebuah aturan yang berlaku di negara Indonesia, termasuk membentuk suatu badan hukum di Indonesia dan mematuhi regulasi seperti penyelenggara telekomunikasi lainnya.

Telkom Satelit: Pemanfaatan Satelit LEO Starlink oleh Telkomsat 

Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) telah memanfaatkan teknologi satelit orbit rendah (LEO) Starlink untuk melayani pelanggan Telkomsel di Indonesia. Menurut Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Telkomsat menggunakan teknologi Starlink untuk menyediakan akses internet, dengan total kapasitas mencapai 180 Gbps.

Kerjasama Telkomsat dan Starlink

Indra Maulana, Sekretaris Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika Ditjen PP, menjelaskan bahwa hubungan bisnis antara Telkomsat dan Starlink ini murni dalam konteks kerjasama. Ia menegaskan bahwa Starlink tidak diperbolehkan menjual langsung ke ritel atau menjual perangkatnya secara langsung. Hal ini untuk memastikan bahwa operasional Starlink tetap sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.

Kepatuhan terhadap Regulasi Indonesia

Indra Maulana juga menekankan bahwa Starlink harus mematuhi aturan kepemilikan asing yang berlaku di Indonesia. Ini merupakan bagian dari sebuah upaya badan Kemenkominfo dalam menjaga persaingan yang sehat di industri telekomunikasi. Selain itu, biaya layanan ini harus berbasis biaya dan tidak boleh digunakan dalam strategi predatory pricing yang dapat merugikan operator lain.

Telkom Satelit: Keprihatinan Terhadap Keamanan & Sistem Data

Sri Sanggrama Aradea dari Kemenkominfo sebelumnya menyatakan keprihatinan mengenai potensi gangguan terhadap sistem dan keamanan data antar satelit akibat jumlah satelit LEO yang terus bertambah. Meski demikian, diharapkan adanya keterbukaan data agar layanan Starlink tidak mengganggu operasi satelit geostasioner (GEO) yang dimiliki oleh Bakti. Teknologi satelit LEO bekerja dengan cara yang berbeda dari satelit geostasioner tradisional, karena satelit LEO bergerak terus menerus mengelilingi orbit yang telah ditentukan.

Telkom Satelit: Manfaat dan Dampak Positif

Pemanfaatan berbagai teknologi Starlink yang dilakukan oleh perusahaan Telkomsat menandai langkah penting dalam menyediakan layanan internet yang lebih luas dan andal bagi masyarakat Indonesia. Diharapkan, kerjasama ini akan meningkatkan akses internet yang merata dan berkualitas di seluruh pelosok Indonesia.

Sebuah Inovasi ini merujuk pada perkembangan sangat pesat didalam teknologi satelit dan memanfaatkannya di berbagai sektor, dari telekomunikasi hingga bisa mendukung pengembangan bisnis di Indonesia. Dengan demikian, masyarakat diharapkan dapat merasakan manfaat dari layanan internet yang lebih baik dan lebih luas cakupannya.

Rangkuman

Kolaborasi antara Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) dan Starlink dalam memanfaatkan teknologi satelit orbit rendah (LEO) untuk melayani pelanggan Telkomsel menandai langkah signifikan dalam peningkatan layanan internet di Indonesia. Dengan total kapasitas mencapai 180 Gbps, kerjasama ini bertujuan untuk menyediakan akses internet yang lebih luas dan andal. Kemenkominfo memastikan bahwa operasional Starlink di Indonesia harus mematuhi aturan kepemilikan asing dan tarif layanan yang adil, serta menghindari predatory pricing. Selain itu, keamanan dan sistem data antar satelit menjadi perhatian utama, di mana keterbukaan data diharapkan dapat mencegah gangguan terhadap satelit geostasioner yang ada. Inisiatif ini diharapkan dapat mendukung pemerataan akses digital dan meningkatkan konektivitas di seluruh pelosok Indonesia, mencerminkan perkembangan pesat dalam teknologi satelit dan telekomunikasi di negara ini.

Penutup

Terima kasih kepada pembaca sahabat teknologi begitulah pembahasan Telkom Satelit: Gunakan Roket Elon Musk, Telkom Luncurkan 3 Satelit Terbaru

Sampai Berjumpa di Artikel Berikutnya.

Baca Artikel Lainnya: Autonomous Vehicles Masa Depan Technology Modern

Author