Among Us Mulai Ditinggalkan?, Berikut Alasannya

Among Us

Game Among Us pernah mendominasi industri game di tahun 2020, menjadi fenomena yang melampaui batas usia dan negara. Pada masa puncaknya, jutaan orang bermain game ini setiap hari, baik di perangkat mobile maupun PC. Among Us juga sangat populer di kalangan streamer dan YouTuber, yang memainkan peran besar dalam membawa game ini ke mata dunia. Namun, seiring waktu, popularitasnya mulai merosot. Pertanyaannya adalah: mengapa Among Us mulai ditinggalkan oleh banyak pemain?


Among Us: Kilas Balik Kejayaan Singkatnya

Ketika pertama kali dirilis pada tahun 2018 oleh Innersloth, Among Us sebenarnya tidak terlalu populer. Butuh waktu dua tahun hingga akhirnya game ini mendadak naik daun di pertengahan tahun 2020. Lonjakan popularitas ini sebagian besar disebabkan oleh pandemi global COVID-19, yang memaksa banyak orang untuk tetap di rumah. Game ini memberikan alternatif hiburan sosial yang interaktif, menyenangkan, dan mendebarkan di saat orang-orang tidak bisa bertemu secara langsung.

Mode permainan yang sederhana namun memikat, di mana pemain harus bekerja sama sebagai awak kapal sambil mencoba menemukan siapa yang menjadi “Impostor” di antara mereka, membuat game ini menarik untuk dimainkan bersama teman-teman. Namun, seperti tren lainnya, Among Us juga mengalami titik jenuh. Popularitasnya mulai menurun seiring dengan kembalinya kehidupan normal dan munculnya game-game baru yang lebih inovatif.


Kurangnya Pembaruan Besar pada Among Us

Salah satu alasan utama mengapa Among Us mulai ditinggalkan adalah karena kurangnya pembaruan besar yang menarik. Dalam dunia game, konten baru sangat penting untuk menjaga ketertarikan pemain. Di awal popularitasnya, para pengembang Innersloth memang merilis beberapa pembaruan, seperti peta baru dan peningkatan fitur, tetapi itu tidak cukup untuk mempertahankan momentum.

Pemain menginginkan lebih banyak fitur baru, peta yang lebih beragam, dan mekanisme permainan yang segar. Sayangnya, perkembangan konten tambahan yang signifikan sangat lambat, yang menyebabkan para pemain merasa bosan. Akibatnya, banyak pemain yang mulai mencari game lain yang lebih menantang atau memiliki pembaruan yang lebih konsisten.


Kurangnya Variasi Mode Permainan

Among Us pada dasarnya hanya memiliki satu mode permainan inti: menemukan impostor dan bertahan hidup. Meskipun mode ini menarik di awal, bagi banyak pemain, kurangnya variasi menjadi masalah besar. Sebagian besar game multiplayer yang sukses menawarkan berbagai mode permainan atau tantangan yang dapat membuat pemain tetap kembali.

Misalnya, game seperti Fortnite atau Call of Duty terus memperkenalkan mode baru, tantangan harian, dan event-event spesial yang membuat para pemain tertarik untuk terus bermain. Among Us tidak menawarkan hal semacam ini secara konsisten, dan itu menjadi salah satu faktor mengapa game ini mulai dilupakan.


Munculnya Kompetitor yang Lebih Menarik

Industri game adalah dunia yang sangat dinamis, di mana selalu ada game baru yang bermunculan. Setelah puncak popularitas game ini, muncul game-game baru yang berhasil menarik perhatian para gamer, seperti Fall Guys, Valorant, dan berbagai game lain yang menawarkan pengalaman bermain yang lebih segar dan inovatif.

Kompetitor-kompetitor ini menawarkan gameplay yang lebih kompleks, grafis yang lebih baik, serta fitur-fitur baru yang membuat pemain betah berlama-lama. Di sisi lain, Among Us tetap mempertahankan formula dasarnya yang, meskipun sederhana dan menyenangkan, akhirnya mulai terasa monoton bagi banyak pemain.


Masalah Toxicity dalam Komunitas

Seiring dengan bertambahnya popularitas game multiplayer, salah satu tantangan terbesar yang dihadapi oleh banyak game adalah toxic community, atau perilaku negatif di antara pemain. Game ini juga tidak luput dari masalah ini. Permainan yang bergantung pada kerja sama dan tipu muslihat terkadang memicu konflik antar pemain, terutama di ruang obrolan umum atau selama streaming.

Banyak pemain melaporkan bahwa semakin lama, komunitas Among Us menjadi kurang ramah dan penuh dengan pemain yang bersikap toxic. Hal ini membuat pengalaman bermain yang awalnya menyenangkan menjadi kurang menarik, terutama bagi pemain kasual yang hanya ingin bermain untuk bersenang-senang. Toxicity ini akhirnya membuat banyak orang memilih untuk meninggalkan game ini dan mencari pengalaman yang lebih positif di game lain.


Among Us dan Pengaruh Streamer

Tidak dapat dipungkiri bahwa streamer dan konten kreator berperan besar dalam membuat Among Us menjadi fenomena global. Banyak pemain mulai memainkan game ini setelah melihat streamer favorit mereka bermain. Namun, ketika tren beralih, para streamer juga mulai meninggalkan Among Us dan beralih ke game-game baru yang sedang populer.

Hal ini sangat mempengaruhi jumlah pemain, karena banyak pemain yang mengikuti tren yang dibawa oleh para influencer dan streamer tersebut. Ketika mereka tidak lagi memainkan Among Us, para penggemar pun ikut berpindah ke game lain yang sedang naik daun.


Perubahan Prioritas Para Pemain

Saat pandemi mulai mereda, banyak orang yang kembali ke aktivitas normal mereka seperti bekerja, sekolah, atau berinteraksi langsung dengan teman-teman. Hal ini secara langsung mengurangi waktu yang dihabiskan untuk bermain game, termasuk Among Us. Game ini lebih dinikmati dalam suasana yang penuh interaksi sosial, namun seiring dengan kembalinya kehidupan nyata, daya tarik permainan online semacam ini mulai menurun.

Banyak pemain yang sebelumnya sangat aktif dalam game ini mulai mengalihkan fokus mereka ke kegiatan lain, baik itu bekerja, bersekolah, atau hanya mencari hobi baru yang lebih relevan dengan kehidupan pasca-pandemi.


Apakah Among Us Masih Memiliki Peluang untuk Kembali?

Meskipun popularitas Among Us menurun, bukan berarti game ini sepenuhnya mati. Pengembangnya masih memiliki peluang untuk mengembalikan minat pemain dengan memperkenalkan pembaruan yang signifikan, mode permainan baru, atau bahkan bekerja sama dengan streamer besar untuk mempromosikan game ini kembali. Game lain seperti Minecraft dan Fortnite berhasil menjaga popularitas mereka selama bertahun-tahun dengan pembaruan yang konsisten dan inovasi yang terus-menerus.

Jika Innersloth dapat memberikan sesuatu yang segar dan menarik bagi komunitas Among Us, ada kemungkinan bahwa game ini bisa mendapatkan kembali sebagian dari popularitasnya.


Among Us di Masa Depan

Di tengah tantangan yang dihadapi, Among Us masih memiliki basis pemain yang setia. Pengembang terus merilis pembaruan kecil dan perbaikan bug, namun hal ini perlu ditingkatkan untuk benar-benar menarik perhatian kembali. Jika masa depan Among Us ingin cerah, inovasi adalah kuncinya. Kompetisi dalam industri game sangat ketat, dan hanya game yang terus berkembang yang akan bertahan.

Kita masih bisa berharap bahwa dengan perubahan yang tepat, game ini dapat kembali menempati posisi yang dulu pernah diraihnya sebagai salah satu game multiplayer terbaik di dunia.


Kesimpulan

Among Us adalah salah satu contoh game yang naik daun secara mendadak dan kemudian mengalami penurunan popularitas dengan cepat. Meskipun banyak faktor yang menyebabkan game ini mulai ditinggalkan, potensi untuk kembali selalu ada. Dengan pembaruan yang tepat dan strategi pemasaran yang kuat, bukan tidak mungkin Among Us bisa kembali bersinar di masa depan.

Author